Laporan reporter geosurvey.co.id, Dennis Destryawan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengingatkan kita untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca buruk, khususnya di kawasan wisata.
Saat ini, menurutnya, Kementerian Pariwisata juga telah membentuk manajemen krisis pariwisata untuk mengendalikan aktivitas pariwisata.
Selain berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait dan pemerintah daerah untuk membuat CHSE di pusat kegiatan wisata dan atraksi wisata di masing-masing daerah.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai cuaca buruk pada periode Natal dan Tahun Baru. Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu permasalahan utama wisatawan.
“Cuaca buruk dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, saya mendorong seluruh pemangku kepentingan di sini untuk rutin mengecek informasi prakiraan cuaca terkini dan menjadikannya bagian penting dalam koordinasi dalam menyikapi periode Natal dan Tahun Baru,” kata Widiyanti dalam informasi di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Ia menambahkan, pada periode libur Natal dan Tahun Baru seperti yang dijadwalkan sebelumnya, pemerintah melakukan pengendalian pergerakan wisatawan terutama pada masa-masa puncak yakni 21-24 Desember, 28-31 Desember 2024, dan 2-5 Januari. , 2025.
Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, kemungkinan pergerakan masyarakat nasional pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Tiga wilayah utama yang dapat diakses adalah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Daerah lain yang diperkirakan akan menerima lebih banyak wisatawan adalah Jabodetabek, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Lampung, dan Sulawesi Selatan.
Kementerian Pariwisata telah menerapkan beberapa strategi dalam upaya mendukung keselamatan, kenyamanan dan keamanan wisatawan dan akan berlangsung hingga Januari 2025.
Pertama, penyusunan dan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang penyelenggaraan kegiatan pariwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang menjamin keselamatan dan keamanan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pada periode tersebut. Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
“Kementerian Pariwisata juga telah mengikuti dokumen asli dengan seruan khusus untuk setiap bagian yang akan melakukan penilaian risiko guna lebih mempersiapkan bagian terkait dan mengurangi kemungkinan terjadinya wisatawan dalam jumlah besar,” ujarnya.
Kementerian Pariwisata juga mengevaluasi langsung ketersediaan dan aksesibilitas destinasi di berbagai wilayah Tanah Air. Di antaranya Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Misi Komando Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, dan Pelabuhan Gilimanuk.
Inspeksi lebih langsung juga akan dilakukan di berbagai lokasi seperti Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan, Taman Safari Bogor, dan lainnya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan Bandar Udara serta pemangku kepentingan lain yang terlibat di Kantor Komando Nataru di masing-masing daerah,” jelasnya.
Selain itu, berbagai infrastruktur dan fasilitas juga telah dikembangkan untuk menjaga pengalaman perjalanan yang baik, seperti Bandara Bali memiliki jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan terminal kedatangan dan keberangkatan dengan area penurunan penumpang dan gedung parkir.
Widiyanti menjelaskan Kemenpar akan memperbanyak saluran komunikasi untuk mendistribusikan publikasi dan menyebarkan informasi kepada wisatawan, sehingga bersama-sama dapat menjaga pengalaman berwisata dengan bebas dan bertanggung jawab.