Reporter TribuneNews.com, Fahdi Fahlavi melaporkan
Tribunenews.com, JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengaku tak punya beban memimpin Kementerian Agama.
Ia mengaku tidak melakukan trik politik dalam menunjuk Menteri Agama.
Saya dari Mesir, tiba-tiba saya diminta berbuka puasa pada hari Senin,” kata Nasaruddin kepada PBB. Kantor Program Kerja Kerukunan Umat Beragama, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Nasaruddin menceritakan pemanggilan ke rumah Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara.
Ia bahkan tak menyangka akan diangkat menjadi Menteri Agama. Nasaruddin ragu dirinya diminta membacakan doa.
“Biasanya kalau diundang, saya salat. Saya pikir, salatnya di mana? Karena menteri suka salat,” kata Nasaruddin.
Jadi Pak Prabowo tanya, Bhasha diundang. Di acara apa dan di mana? Oh, di Kertnegar. Saya mulai bingung, tambahnya.
Sesampainya di Kertaneg, Nasaruddin menjadi calon menteri terakhir.
Namun Nasaruddin mengatakan bahwa dialah orang pertama yang diminta bertemu dengan Tuhan
“Begitu saya datang, semua calon masuk. Saya yang terakhir, sebenarnya saya yang pertama masuk. Malam itu. Dan sekitar satu jam. Yang lain hanya punya waktu 2 menit, 3 menit. Debat panjang,” tuturnya. .
Dalam obrolannya, Prabowo mendesak Nasaruddin menjadikan Indonesia kiblat peradaban dunia Islam modern.
“Saya ditugaskan untuk berbenah dan menciptakan citra positif serta mewujudkan Kementerian Agama yang hebat. Amanah ini akan saya penuhi dengan kemampuan terbaik saya,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Nasaruddin meminta jajaran Kementerian Agama mengikuti instruksi Presiden Prabhu.