Laporan Koresponden geosurvey.co.id, Ismoyo
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyatakan telah menggandeng 6 perusahaan yang membantu mensukseskan program 3 juta rumah setahun.
Menteri Perumahan dan Permanen Maruarar Sirait mengatakan, untuk melaksanakan program Presiden Prabowo Subianto, diperlukan rencana.
Awalnya, pria yang akrab disapa Ara ini mengatakan, untuk mencapai target 3 juta rumah per tahun, diperlukan kerja sama dengan pihak swasta. Sebab, anggaran Kementerian PKP terbatas.
Oleh karena itu, Ara meminta agar kemitraan antara Pemerintah dan swasta dikelola oleh DPR, Komisi V, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Hal itu disampaikan Menteri Ara dalam rapat gabungan dengan Komisi V DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/11/2024).
“Apalagi dengan anggaran yang sangat terbatas, kami coba telepon Presiden (Komisi V) beserta jajaran dan kawan-kawan. Memang tidak ada apa-apa, saya tanya ke Pak Ateh (Ketua BPKP), apakah boleh. atau bukan. Kalau tempat ini milik swasta, rumahnya milik pribadi. Izin personel diperbolehkan, kata Ara.
“Jadi saya harus sampaikan, sudah ada 6 perusahaan yang mengajukan diri, dan ada masyarakat yang mau menyumbangkan tanahnya,” ujarnya.
Berdasarkan rencana pemerintahan Prabowo, program 3 juta rumah terdiri dari pembangunan 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah di kota besar.
Pemerintahan Prabowo memprioritaskan pembangunan rumah di pedesaan karena pembangunan rumah tersebut akan meningkatkan perekonomian di desa dan menarik tenaga kerja dari desa.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama untuk mewujudkan pembangunan 15 juta rumah dalam 5 tahun ke depan. Namun kesepakatan ini harus melalui tata kelola yang baik.
Makanya di sini perlu fleksibilitas, tapi tidak melanggar hukum. Bisa tempat dari perusahaan, bisa konstruksi. Bisa diubah, kata Ara.
Oleh karena itu, cara mendapatkan uang harusnya bisa diterima, namun harus bisa bersinergi dengan semua pihak, tutupnya.