geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menerima kunjungan Ketua Koperasi Simpan Pinjam Nasari (KSP Nasari) Frans Meroga Panggabean di awal masa jabatannya di Kabinet Merah Putih.
Rapat yang dilaksanakan pada Selasa (29/10/2024) di Kantor Kementerian Koperasi RI tersebut dihadiri oleh pimpinan dan tata usaha KSP Nazari.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri KSP bertukar pandangan dengan Ketua KSP Nazari.
Koperasi mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional dan telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan kemajuan sosial dan ekonomi.
Menteri Budi Ari juga mengamini agar koperasi berperan aktif dalam turut serta dalam transformasi perekonomian Indonesia 5 tahun ke depan.
Frans Meroka, penulis buku Bigran Prabowo, mendukung prioritas Kabinet Merah Putih, khususnya program 100 hari Kementerian Koperasi, dalam mendorong digitalisasi koperasi.
“Digitalisasi koperasi memodernisasi koperasi dan mengakui mereka setara dengan organisasi lain yang dapat merekrut generasi maju dan milenial,” ujarnya.
Selain itu, sebagaimana yang sudah menjadi pemikiran para pelaku koperasi, Bhikran Prabowo mengatakan hal tersebut juga disebutkan dalam buku tersebut.
Frans Meroka berpendapat bahwa pentingnya pengulangan dan pengelolaan koperasi harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah di tingkat pendidikan dasar dan tinggi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam koperasi. Diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi anggota. koperasi. Ditambahkan segera.
Masukan tersebut diakui Budi Arie, dimana masyarakat wajib menjadi anggota koperasi, di negara maju Eropa jumlah anggota koperasi sudah mencapai 20 persen. Fakta tersebut masih jauh dari kenyataan di Indonesia yang hanya 8%.
Meningkatnya minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi erat kaitannya dengan digitalisasi koperasi karena meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme koperasi dalam pembangunan bangsa. Mengingat peluang emas pasar digital di Indonesia sebesar USD 44 miliar dan diperkirakan akan mencapai USD 125 miliar pada tahun 2025, maka digitalisasi koperasi menjadi sangat penting. Penting.
Jika seluruh koperasi yang anggotanya lebih dari 25 juta orang didigitalkan, tentu akan memberikan nilai besar bagi koperasi dan UMKM dengan memanfaatkan demografi dan teknologi digital.
Jumlah penduduk Indonesia merupakan modal penting untuk mengembangkan kerjasama dan UMKM yang dapat mentransformasi perekonomian Indonesia.
Frans Meroka meminta Kementerian Koperasi mengatur mekanisme perizinan bagi koperasi untuk menyelenggarakan layanan digital, termasuk payment gateway, marketplace, dan keanggotaan. Termasuk layanan simpan pinjam.
Budi Ari pun menyetujui aturan penyediaan layanan digital bagi koperasi akan diterbitkan Kementerian Koperasi.
Bahkan, Kementerian sangat setuju dengan rencana pembentukan bank digital berbasis koperasi di masa depan.