Wartawan geosurvey.co.id Endrapta Pramudhiaz melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Masyarakat Maruarar Sirait berencana menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan untuk membangun perumahan bagi masyarakat.
Selain Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), rencana pembangunan rumah masyarakat juga akan didukung dengan dukungan dana dari pihak swasta.
“Kami juga sudah punya solusi yang lengkap, baik dari APBN maupun bagaimana membuka ruang bagi teman-teman swasta untuk ikut CSR, dengan membuka formulir-formulir tersebut,” ujarnya usai acara peresmian di Istana Kepresidenan sana. , Jakarta, Senin (21/10/2024), kata dalam siaran Kompas TV.
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pembangunan perumahan di kawasan tersebut, pria yang akrab disapa Ara ini mengungkapkan perlunya membangun sistem yang komprehensif dengan landasan hukum yang kuat untuk mengintegrasikan seluruh pemangku kepentingan.
Ia menekankan pentingnya perlindungan hukum dalam proyek ini agar semua pihak merasa nyaman.
“Ini harus ada kepastian hukumnya, biar semua senang. Kita juga harus pakai proyek yang kuat. Dananya jangan dikorupsi (agar, Red) kita bisa bangun rumah lagi,” kata Ara.
Ia juga mengungkapkan, lahan yang dibebaskan dan bekas lahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan ia manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan para tunawisma setempat.
Ara mengamini dirinya bekerja sama dengan Kejaksaan Agung terkait jumlah lahan yang diserahkan yang bisa digunakan.
Sementara itu, menunjukkan adanya potensi lahan milik BUMN seperti milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang bisa dimanfaatkan.
“Saya kerja sama dengan Kejaksaan Agung, banyak yang mengambil (tanah), bagaimana kita bisa memanfaatkannya, misalnya di BUMN, misalnya di perkeretaapian (KAI), banyak tanah yang bisa digunakan.” Kata tubuh itu.
Rencana perumahan Kementerian juga akan memprioritaskan perumahan bagi prajurit TNI.
Saat itu, Ara juga mengungkapkan, pembangunan rumah masyarakat akan dilakukan di kota dan desa.
“Kalau bisa di kota tempat kami tinggal akan kami bangun gedung bertingkat, sehingga kami tidak perlu pergi jauh untuk bekerja,” kata Ara.
Ia menekankan pentingnya kerja sama dalam membangun rumah bagi masyarakat.
Politisi Partai Gerindra meminta pengusaha dan pengembang bekerjasama dalam penyediaan perumahan.
“Kita harus bekerja sama sekuat tenaga karena masih banyak masyarakat Indonesia yang menjadi tunawisma,” kata Ara.
“Jadi kita memang harus bersinergi dengan properti-properti yang ada, baik milik pemerintah maupun milik pemerintah, kemudian yang membangun juga ikut bersinergi,” lanjutnya.
“Saya kira itu ide kita bergotong-royong membangun rumah bagi masyarakat,” tutupnya.