Dilansir reporter geosurvey.co.id, Fahdi Pahlavi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengingatkan, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini merupakan hasil perjuangan panjang para pahlawan dan pahlawan.
Ia menyoroti peran penting perempuan dalam perjuangan kemerdekaan yang berada di garda depan perjuangan seperti R. Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika dan Fatmawati.
Meski sudah 79 tahun merdeka, Menteri PPPA menegaskan perjuangan keadilan dan kesetaraan bagi perempuan dan anak harus terus berlanjut.
Perempuan dan anak-anak harus bebas dari kekerasan, eksploitasi dan ketidaksetaraan, dan harus mempunyai hak yang sama atas pendidikan, kesehatan dan perlindungan hukum.
Bintang dalam keterangan tertulisnya, Senin, mengatakan, “Pemerintah juga akan terus mengembangkan platform yang memungkinkan seluruh pemangku kepentingan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta memaksimalkan manfaat bagi perempuan dan laki-laki yang selama ini sering tertinggal dalam pembangunan. Potensi Anak.” (19 Agustus 2024).
Salah satu capaian penting pemerintah adalah disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 yang mengatur tentang tunjangan ibu dan anak selama 1.000 hari pertama kehidupan.
Kami berharap undang-undang ini dapat menjamin tumbuh kembang anak Indonesia secara optimal.
Tema peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 adalah kepulauan baru, Indonesia maju, yang mencerminkan semangat dan tekad kita semua untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara tercinta, ujarnya. .
Menteri PPPA mengatakan, partisipasi pemerintah pusat dan daerah, organisasi perempuan dan masyarakat Desa Loyok mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi kunci kemerdekaan Indonesia.
“Mari kita bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan setara di mana setiap warga negara, tanpa memandang jenis kelamin atau usia, dapat merasakan kemerdekaan sejati,” kata Bintang.
“Kemerdekaan berarti tidak hanya bebas dari penjajahan materiil, tetapi juga bebas dari segala penindasan, diskriminasi, dan ketidakadilan. Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tetap mengakui hakikat masing-masing,” tambah Bintang.