Laporan Laporan Tributews.com, Fahdi Fahlevi
Tribunevs.com, Jakarta – Sekretaris Kekuasaan untuk Melindungi Anak dan Anak
Dia mengatakan bahwa Hari Ibu adalah nilai historis dari perjuangan untuk kemerdekaan dan perjuangan untuk gerakan perempuan.
“The memory of the mother (Phi) is not only the” Mother’s Day “. Mother’s Day in Indonesia was important on Yogyakarta on December 22, 1928 in Yogyakarta and a new part of the Women’s Day, without organizing the Religion, the ethnic and Kelas Sosial, “Arifah dengan Deklarasi Tertulis pada hari Senin (23/12/2024).
Kenangan Hari Ibu ke -96, subjek “Salam Wanita, Wanita Kuat, Melawan Indonesia Emas 2045.”
Subjek ini, menurut Arifah, berarti penting penting untuk pentingnya peran perempuan dalam koreksi masa depan bangsa.
“Subjek ini bukan hanya pengingat, tetapi juga memanggil kami segala yang kami perkuat di semua sektor,” kata Arifah.
“Dengan memberikan akses yang sama, kesehatan, kesehatan, kesehatan, kesehatan dan perlindungan wanita, dan ditambahkan ke basis yang kuat untuk Indonesia yang telah berkembang, komitmen,” kata.
Kongres wanita pertama wanita pertama di Yogyakarta adalah pada 19 Desember 1928, yang merupakan pertemuan dalam peningkatan pergerakan perempuan di Indonesia.
Pada saat itu, perempuan bisa sama dengan pria untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Kongres perempuan di Yogyakarta adalah dasar menentukan hari ibu dengan kepresidenan Republik Indonesia tahun 1969.