geosurvey.co.id – Heni Purnamasari Sagara tak kuasa lagi menahan diri untuk bungkam atas apa yang disebutnya sebagai pernyataan fitnah yang ditujukan kepadanya.
Fitnah ini tidak hanya ditujukan pada bisnis yang digelutinya, namun juga hingga ke ranah pribadinya.
Selama tiga minggu terakhir, Heni Sagara bungkam. Sebab, ia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan.
Namun komentar negatif yang mencoreng nama baiknya menimbulkan kekhawatiran hingga memaksa Heni angkat bicara untuk menjelaskan.
Heni telah menunjuk pengacara dan berencana mengambil jalur hukum terhadap Dr Oky Pratama, Ricard Lee, dan Nikita Mirzani.
Bahkan Niki, sapaan akrabnya, tak segan-segan menyebut Heni penipu dan jahat.
Pasalnya, ibu Lolly mengaku Heni memberikan skin care label biru (produk perawatan kulit yang mengandung obat kuat).
Bagi Heni Sagara, yang dilakukan Richard Lee, Oky Pratama, dan Nikita Mirzani adalah upaya pembunuhan. Heni Purnamasari Sagara menggelar jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
“Justru saya simpulkan ini semua upaya untuk merendahkan usaha saya dan itu adalah persaingan usaha yang tidak sehat, sangat berbahaya, sangat kejam,” ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Sementara itu, pengacara Heni berbicara tentang beberapa poin penting yang akan dilaporkan oleh pengecer perawatan kulit tersebut.
“Kami penasihat hukum Kantor Hukum Yohanes Koberlin hari ini mengadakan konferensi pers bersama Bapak Heni Purnamasari.
“Tujuan dan tujuan kami, selama kurang lebih 3 minggu ini banyak sekali berita dan tudingan yang viral, menuduh Ibu Heni Purnamasari mengatasnamakan dirinya bahkan berdampak pada individu, keluarga, dan perusahaan yang dipimpinnya sekarang,” jelasnya. .
Mereka mengganggu label biru, persetujuan apoteker, dan stempel pabrik yang disebutkan untuk produk dengan bahan berbahaya.
Ini hanyalah berita palsu karena ia ingin menjatuhkan bisnis Heni Sagara secara brutal.
“Jadi, pertama mari kita jelaskan tentang keberadaan produk berlabel biru, kedua tentang pembatalan izin apoteker atas nama Ibu Heni Purnamasari, dan ketiga penjelasan tentang segel. di pabrik-pabrik dan pendistribusian produk-produk yang dibuat dengan cara yang merugikan. salah,” jelas perwakilan Heni.
Tak hanya itu, mereka juga menanggapi tudingan Heni sebagai Mafia Skincare.
Sebab tudingan tersebut kejam dan tidak berdasar karena Heni adalah seorang apoteker berizin.
“Pertama-tama, itu muncul di podcast Dr. Richard Lee dan Dr. Okky, jadi kami memeriksa dengan cermat podcast dan media yang mereka bicarakan tentang Mafia perawatan kulit dalam pernyataan mereka, itu adalah tuduhan yang dikatakan mafia itu. luar biasa, apa maksud dari kata mafia, sebuah organisasi rahasia yang bekerja di bidang kejahatan, ini sangat mengerikan, jadi beberapa orang adalah mafia atau mereka mungkin berafiliasi atau dalam kelompok.
“Yang perlu kami sampaikan, pemberian ramuan yang berlabel biru itu, Bu Heni adalah seorang apoteker, jadi dia punya izin, dan Bu Heni punya kuasa untuk meracik obatnya, tapi tentu tergantung itu. dokter atau apotek,” ujarnya.
“Sekarang tugas Bu Heni, namun menjadi berita viral ketika diketahui ada ramuan label biru yang tidak menggunakan resep dokter. Kami tegaskan, itu bukan tanggung jawab Bu Heni.
“Bu Heni punya klinik dan pabrik, penjual dan penjualnya banyak, tidak bisa sembarangan jual beli, ada kontrak dengan penjual kita, semua penjual kita,” sambungnya.
Apalagi mereka juga kaget BPOM mengubah undang-undang DPR.
Hal ini membuat Heni curiga ada yang sengaja mengatur agar perusahaan Heni bangkrut.
“Masalahnya sampai ke BPOM, jadi kalau viral, BPOM ke Sumedang untuk menyelidiki.
Yang kami protes adalah pihak pabrik tidak pernah mengeluarkan ramuan tersebut karena bersifat kosmetik, namun pemeriksaan BPOM menemukan adanya pelanggaran administratif di pabrik tersebut hingga dilindungi sementara, itu yang jadi persoalan. BPOM juga telah mengubah naskah hukum dari DPR, jelas legislator Heni Sagara.
Lebih lanjut, kuasa hukum Heni meyakinkan akan mengambil tindakan tegas karena telah mencoreng nama baik kliennya.
Tentu saja pemilik podcast yang berinisial O, R dan NM serta akun lainnya telah memberikan berita bohong, bohong dan fitnah serta ujaran kebencian, ujarnya.
Inisial O, R dan NM adalah Dr Oky, Richard Lee dan Nikita Mirzani.
Gambar Heni Purnamasari atau Heni Sagara
Heni Purnamasari Sagara dikaitkan dengan bisnis kosmetik dan perawatan kulit ternama di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 18 November 1987.
Usaha Heni semakin berkembang dan ia memiliki beberapa perusahaan antara lain PT. Sagara Purnama dan PT. Ratansha Purnama Abadi.
Beliau menekuni bisnis ini dengan latar belakang ilmu dan pendidikan di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB).
Heni terdaftar sebagai apoteker setelah melanjutkan pendidikan profesi apoteker di kampus yang sama dan lulus pada tahun 2012.
Tak hanya apoteker dan wirausaha, Heni Sagara juga aktif di media sosial.
Akun Instagramnya yakni @henisagara memiliki 391 ribu pengikut.
Sumber: Tribun Sumatera Selatan