Meta Umumkan PHK Massal, Karyawan WhatsApp dan Instagram Terdampak
Laporan Jurnalis geosurvey.co.id Namira Yunia
geosurvey.co.id, WASHINGTON – Perusahaan teknologi besar Amerika Serikat, Meta, mengumumkan rencana PHK massal yang akan berdampak pada sejumlah anak perusahaan, termasuk Instagram, WhatsApp, dan Threads.
Kabar ini mencuat setelah beberapa karyawan mengumumkan PHK, termasuk Jane Manchun Wong, salah satu anggota tim Threads yang baru bergabung pada tahun 2023.
“Saya masih mencoba untuk memproses ini, tapi saya diberitahu bahwa peran saya di Meta telah terpengaruh. Terima kasih semuanya, terutama rekan-rekan Threads dan Instagram saya atas perjalanan liar saya di Meta,” tulis Jane di platform Threads. . Rencana Interupsi Karyawan
Dalam keterangan resminya, juru bicara Meta Dave Arnold menjelaskan bahwa perusahaan sedang melakukan penataan kembali strategis untuk menyelaraskan sumber daya dengan tujuan jangka panjang.
“Banyak tim di Meta saat ini melakukan perubahan untuk memastikan sumber daya selaras dengan tujuan strategis jangka panjang,” kata Arnold.
Berbeda dengan PHK massal sebelumnya, pemotongan kali ini akan lebih kecil.
Meta juga berencana memindahkan beberapa tim ke lokasi geografis berbeda dan memberikan peran baru kepada karyawan yang terkena dampak.
Jika suatu posisi dihilangkan, perusahaan akan berusaha mencari peluang alternatif bagi karyawan tersebut. Latar Belakang Pemecatan
Pemotongan karyawan bukanlah hal baru bagi Meta.
Perusahaan memberhentikan 11.000 karyawan pada tahun 2022 karena proyeksi penurunan pertumbuhan pascapandemi.
Meskipun saham Meta kehilangan 70 persen nilainya tahun lalu, laba bersihnya turun 55 persen, dari $10,29 miliar menjadi $3,67 miliar.
Pada Februari 2023, Meta kembali memberhentikan 10.000 karyawannya, termasuk staf di divisi Reality Labs.
Meskipun PHK ini telah meningkatkan tingkat pengangguran di Amerika Serikat, prospek saham Meta naik lebih dari 60 persen pada tahun ini.
Meta berhasil mengalahkan ekspektasi pasar dalam hal pendapatan dalam laporan terbaru kuartal kedua dan menawarkan perkiraan penjualan optimis untuk kuartal ketiga.
Dengan langkah ini, Meta bertujuan untuk memperkuat posisi keuangannya meskipun sektor teknologi menghadapi kesulitan. Konten ini dikembangkan menggunakan Artificial Intelligence (AI).