geosurvey.co.id – Politisi Golkar Meutia Hafid kini diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Digital pada Kabinet Merah Putih di pemerintahan Presiden Prabowa Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rokaboming Roka.
Mantan Ketua Komisi 1 DPR RI periode 2019-2024 ini juga membeberkan beberapa tugas yang diemban Prabowo.
Meutia mengungkapkan, dalam 100 hari ke depan ada tiga tugas yang menjadi fokus utama.
Yakni isu pengamanan Pusat Data Nasional (PDN), perlindungan generasi muda dari dampak buruk internet seperti pinjaman online ilegal (Pinjol), perjudian online, dan penciptaan Internet ramah anak.
“Kemarin beberapa temuan yang kami selaku Komisi I sangat harapkan kepada masyarakat umum adalah bagaimana mengamankan data, bagaimana mengamankan PDN kita dan juga bagaimana melindungi generasi muda kita dari hal-hal buruk di Internet.”
“Judi online pasti menjadi salah satu fokusnya, pinjaman online ilegal, namun tidak hanya itu saja tapi kita juga akan melihat bahwa Internet ramah anak. Ada kerugian yang kita rasakan dari Internet adalah Internet yang tidak ramah anak. sehat.
“Ada kekerasan anak, perdagangan anak, pornografi anak, ini yang coba kita benahi dengan bobot baru yaitu dengan memasukkan kata digital,” kata Meutia dalam keterangan pers usai diresmikan di Istana Negara, Jakarta. . (21/10/2024).
Selain itu, Meutya juga mengungkapkan tugas lainnya yakni persoalan pemerataan jangkauan internet murah ke seluruh wilayah di Indonesia.
Meutia ingin internet lebih santai dan cepat di masa depan.
Karena masih ada beberapa daerah di Indonesia yang internetnya masih sangat lambat.
“Selain itu tentunya Internet merata dan murah juga menjadi salah satu fokusnya. Kemarin kita mencapai 98 persen cakupan Internet di seluruh Indonesia, namun ada beberapa daerah yang Internetnya masih sangat lambat.”
“Makanya kita dorong internet yang lebih merata dan cepat. Mungkin 100 hari PR-nya cukup, tiga di antaranya cukup untuk 100 hari,” pungkas Mautia. Prabowo melantik 53 pejabat dari menteri dan kementerian
Presiden Prabowo Subianto melantik 53 menteri kabinet Merah Putih pada Senin (21/10/2024) di Istana Negara, Jakarta.
Sebelumnya, Prabowo mengumumkan susunan kabinetnya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu malam.
Kabinet Merah Putih beranggotakan 53 orang, menteri 48 orang, dan pejabat kementerian 5 orang.
Pelantikan diawali dengan pementasan Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden tentang Pengangkatan Menteri.
Pengangkatan 48 menteri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 133 P Tahun 2024 tentang Pembentukan Menteri dan Pengangkatan Menteri Negara pada Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.
Pengangkatan Jaksa Agung berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 135/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Jaksa Agung Republik Indonesia.
Lebih lanjut, pengangkatan Kepala BIN berdasarkan Perpres nomor 134/P Tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara.
Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Staf Presiden berdasarkan Perpres Nomor 137/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Staf Presiden.
Pengangkatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 141 Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Kantor Komunikasi Presiden.
Pengangkatan Ketua Dewan Perekonomian Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 139/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Perekonomian Nasional.
Prabowo kemudian mengucapkan sumpah jabatan para menteri yang dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara.
“Demi Tuhan, saya akan setia pada UUD 1945 dan akan menjalankan semua undang-undang dengan tegas demi kemaslahatan bangsa dan negara. menjaga etika untuk bekerja semaksimal mungkin dengan rasa tanggung jawab penuh,” bunyi sumpah menteri.
Dilantik sebanyak 53 menteri dan pejabat kementerian di Kabinet Merah Putih, yaitu: Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan; Yusril Ihza Mahendra, sebagai Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Penjara, Airlangga Hartarto, sebagai Menteri Perekonomian; Pratikno, selaku Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Agus Harimurti Yudhoyono, selaku Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah; Abdul Muhaimin Iskandar, selaku Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat; Zulkifli Hassan, selaku Menteri Koordinator Pangan; Prasetyo Hadi, sebagai Menteri Sekretaris Negara; Muhammad Tito Karnavian, sebagai Menteri Dalam Negeri; Sugiano, sebagai Menteri Luar Negeri; Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai Menteri Pertahanan; Nasarudin Umar, sebagai menteri agama; Supratman Andy Agtas, sebagai Menteri Hukum; Natalius Pigai, sebagai Menteri Hak Asasi Manusia; Agus Andrianto, selaku Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan; Sri Mulyani Indrawati, sebagai Menteri Keuangan; Abdul Mueti, sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah; Satryo Soemantri Brodjonegoro, sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Fadli Putra, sebagai Menteri Kebudayaan; Budi Gonadi Sadikin, sebagai Menteri Kesehatan; Saifullah Yusuf, sebagai Menteri Sosial; Yasirli, sebagai Menteri Tenaga Kerja; Abdul Kadir Carding, sebagai Menteri Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, sebagai Menteri Perindustrian; Budi Santoso, sebagai Menteri Perdagangan; Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; Dody Hanggodo, sebagai Menteri Pekerjaan Umum; Maruarar Sirait, sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman; Yandri Susanto, sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal; M. Iftitha Suleiman, sebagai Menteri Transmigrasi; Dody Purwagandhi, sebagai Menteri Perhubungan; Meutya Viada Hafid, sebagai Menteri Komunikasi dan Digital; Andi Amran Sulaiman, sebagai Menteri Pertanian; Raja Juli Antoni, sebagai Menteri Kehutanan; Sakti Wahyu Trenggono, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan; Nusron Wahid, sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Rahmat Pambudi, sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rini Widyantini, sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Erick Thohir, sebagai Menteri Negara. – Badan Usaha Milik Vihaji, selaku Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN; Hanif Faisol Nurofiq, selaku Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengawasan Lingkungan Hidup; Rosan Perkasa Roeslani, selaku Menteri Penanaman Modal dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; Budi Arie Setiadi, sebagai Menteri Koperasi; Maman Abdurahman, selaku Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah; Widianti Putri, sebagai Menteri Pariwisata Teuku Riefky Harsya, sebagai Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif; Arifatul Choiri Fauzi, selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Ario Bimo Nandito Ariotedjo, sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga; Sanitiar Burhanuddin, sebagai Jaksa Agung; Muhammad Herindra, selaku Kepala Badan Intelijen Negara; AM Putranto, sebagai Kepala Staf Presiden; Hasan Nasbi, selaku Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan; Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional
(geosurvey.co.id/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)
Baca berita lainnya terkait Kabinet Prabowo Gibran.