Laporan jurnalis geosurvey.co.id Namira Yunia
geosurvey.co.id, WASHINGTON – Raksasa teknologi Microsoft Corp berencana menginvestasikan dana senilai $80 miliar atau sekitar Rp1,296 triliun (kurs Rp16.200) pada tahun anggaran 2025 untuk membangun pusat data kecerdasan buatan (AI).
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Microsoft Corp. Dalam situs resminya, juru bicara perusahaan mengungkapkan bahwa rencana pembangunan pusat data AI Microsoft telah dilaksanakan agar perusahaan dapat mendominasi dunia AI pada tahun 2025.
Rencananya, lebih dari setengah investasi sepuluh miliar dolar dalam pengembangan Microsoft akan diinvestasikan di Amerika Serikat.
“Microsoft berencana untuk menginvestasikan sekitar $80 miliar pada tahun fiskal 2025 untuk membangun pusat data berbasis AI guna melatih model AI dan menerapkan AI dan aplikasi berbasis cloud di seluruh dunia,” tulis Microsoft, mengacu pada CNN International.
“Lebih dari separuh total investasi ini akan dilakukan di Amerika Serikat, yang mencerminkan komitmen kami terhadap negara ini dan kepercayaan kami terhadap perekonomian Amerika,” tambahnya.
Investasi bernilai fantastis ini dilakukan oleh Microsoft untuk alasan yang baik. Sebagai pendukung utama OpenAI, Microsoft dianggap sebagai salah satu pemimpin dalam persaingan AI di antara perusahaan teknologi besar (Big Tech) berkat kemitraan eksklusifnya dengan pembuat chatbot AI.
Melihat kembali ke bulan April lalu, Microsoft dan OpenAI sudah berdiskusi tentang pembangunan fasilitas pusat data yang akan menampung superkomputer AI yang disebut Stargate.
Belum diketahui secara pasti apakah Microsoft memaksudkan fasilitas ini dalam pernyataannya.
Namun, pada saat itu diperkirakan pembangunan fasilitas tersebut akan memakan biaya lebih dari $100 miliar (Rp 1,6 triliun).
Namun, di penghujung tahun, Microsoft untuk pertama kalinya menyebut OpenAI sebagai pesaing dalam laporan keuangannya kepada SEC.
Dalam dokumen tersebut, Microsoft memasukkan nama OpenAI ke dalam daftar pesaingnya. Daftar tersebut juga memuat nama beberapa perusahaan besar lainnya, seperti Amazon, Google dan Meta.
Microsoft juga baru-baru ini memutuskan untuk meninggalkan posisinya di dewan pengawas dewan OpenAI. Microsoft mengatakan pihaknya yakin terhadap arah kebijakan OpenAI dan oleh karena itu tidak perlu lagi mengambil posisi pengawasan.
Untuk menguasai industri AS, Microsoft menghabiskan lebih dari $50 miliar belanja modal pada tahun fiskal lalu, sebagian besar terkait dengan pembangunan server farm, yang didorong oleh permintaan akan layanan kecerdasan buatan.
Selain membeli chip yang kuat dari perusahaan seperti Nvidia Corp dan penyedia infrastruktur seperti Dell Technologies Inc.