geosurvey.co.id – Label pengkhianat bisa diterapkan pada Daniele Maldini yang kini tengah dirayu rival berat AC Milan, Inter Milan.
Putra legenda Milan Paolo Maldini telah dikaitkan dengan kepindahan ke Inter Milan, dan dia menyambut positif peluang tersebut.
Jelas terlihat bahwa dibalik kesuksesan AC Milan merajai kompetisi Eropa dan juga menjadi salah satu klub terbaik dunia, kontribusi “klan Maldini” tidak lepas.
Sejak tahun 1954, Cesare Maldini yang merupakan ayah dari Paolo Maldini berada di tim ini dengan julukan Rossoneri. Reaksi striker AC Milan asal Italia Daniele Maldini di akhir pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara Porto dan AC Milan di stadion Dragao di Porto pada 19 Oktober 2021. (FERNANDO VELUDO/AFP)
Pria yang meninggal pada 3 April 2016 ini melatih Rossoneri pada tahun 1967 hingga 1974.
Setelah masa Cesare di AC Milan berakhir, estafet klan Maldini diserahkan kepada putranya, Paolo Maldini (1984). Bahkan, nama Paolo disebut-sebut lebih besar dibandingkan sang ayah saat membela Milan.
Paolo Maldini disebut-sebut sebagai bek terbaik Milan, bahkan dunia, yang pernah dimiliki.
Setelah pensiun pada tahun 2009 dengan 26 trofi dalam 25 tahun karirnya yang mencerminkan kesetiaannya kepada raksasa Italia, keluarga Maldini dilanjutkan oleh putra pertamanya Christian.
Christian belajar sepak bola di AC Milan sejak 2004. Kemudian, pada 2016, ia hengkang ke Regina tanpa masuk tim utama Rossoneri.
Selain Christian, putra bungsu Maldini, Daniel, juga belajar di Akademi Milan. Ia berada di tim akademi pada tahun 2010 hingga dipromosikan ke tim utama pada tahun 2020.
Ia juga menjadi bagian dari AC Milan saat meraih Scudetto musim 2021/2022.
Namun pada bursa transfer musim panas ini, Daniele Maldini sudah resmi tak lagi menjadi bagian Milan. Ia dijual dengan status bebas transfer ke AS Monza.
Sejak bergabung dengan Monza, Daniele Maldini menjadi pilihan utama. Putra Paolo Maldini mengubah satu gol menjadi assist dalam 8 pertandingan.
Dan alhasil, ia menjadi salah satu pemain yang ditunjuk Luciano Spalletti dalam skuad Italia untuk UEFA Nations League.
Namun, dalam upaya Daniel mengembalikan nama besar klan Maldini, Inter Milan mencoba memanfaatkan situasi tersebut.
Menurut SempreInter, Inter Milan menginginkan Daniele Maldini sebagai pengganti Hakan Calhanoglu.
Sang pemain pun tak memungkiri suatu saat akan kembali ke Milan, baik dengan seragam biru-hitam atau merah-hitam.
“Saya fokus pada pemusatan latihan saya di sini. Saya menjalaninya hari demi hari,” jelas penyerang berusia 22 tahun itu.
Dia melanjutkan dengan tegas: “Saya tidak memikirkan kemungkinan kembali ke Milan. Segalanya mungkin, tapi saya berpikir untuk bermain bagus. Kita lihat saja di akhir tahun.”
Ini akan menjadi transfer paling menyakitkan bagi Milanistas, dimana keturunan Maldini yang menjadi bagian dari sejarah Milan akan dipindahkan ke Inter Milan.
(geosurvey.co.id/Giri)