Dilansir reporter geosurvey.co.id, Igman Ibrahim
geosurvey.co.id, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Eddie Soparno meminta kebijakan pemerintah soal Ujian Nasional Sekolah (UN) tidak membuat para orang tua khawatir. Hal ini menyusul usulan untuk memperkenalkan kembali ujian nasional di tingkat sekolah.
Eddy mengaku pihaknya tidak ingin kebijakan di PBB berubah seiring pergantian menteri di pemerintahan baru. Oleh karena itu, kebijakan yang diambil saat ini harus konsisten.
“Jadi menurut saya kebijakannya harus jelas dan kebijakannya harus konsisten. Saya kira itu yang penting, jangan sampai membuat orang tua kesal kalau ganti menteri, tapi ternyata aturannya berubah lagi,” kata Eddy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Eddie berharap saat ini pendidikan Indonesia masih membutuhkan kejelasan peraturan PBB. Ia menjelaskan, pemerintah sebelumnya mencabut Kajian Nasional karena adanya keluhan anak-anak yang stres.
Namun diakuinya, kebijakan penarikan ujian nasional yang dilakukan sebelumnya justru membuat siswa kurang kreatif dan kurang berprestasi di sekolah.
“Artinya mereka tidak kreatif, tidak bisa berprestasi di sekolah. Tapi saya kira sekarang kita kembali, pokoknya perlu atau tidaknya ujian nasional. Dan ujian nasional sendiri merupakan salah satu syarat yang menentukan lulus atau tidaknya mereka. “Jadi menurut saya itu perlu dipahami dulu,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya masih melakukan kajian terhadap kebijakan perencanaan daerah PPDB, kurikulum, dan ujian nasional.
Jaminan kelanjutan sejumlah kebijakan pendidikan akan diumumkan Kementerian Pendidikan Dasar pada awal tahun ajaran baru.
“Semua masih dalam peninjauan karena tidak mungkin kami melakukan perubahan di tengah tahun ajaran. Jadi perubahannya, ada perubahan atau tidak akan kami umumkan di awal tahun ajaran,” kata Abdul Muti. di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Terkait program perencanaan daerah PPDB, Abdul Muti mengatakan Kemendikbud akan melibatkan para kepala dinas pendidikan provinsi.
Departemen Pendidikan Dasar ingin mendengar masukan dari Kepala Dinas Pendidikan.
Nantinya kami akan mengundang dinas pendidikan daerah se-Indonesia untuk rapat terkait perencanaan wilayah, ujarnya.
Menurut Abdul Muti, kajian yang sama juga dilakukan untuk pelaksanaan PBB. Pemerintah akan memutuskan masa depan PBB berdasarkan penyelidikan ini.
Nanti kita akan lakukan review di PBB. Semuanya masih dalam tahap review, tutupnya.