geosurvey.co.id, JAKARTA – Indonesia menargetkan modal baru senilai Rp 4,7 triliun melalui penawaran umum perdana (IPO) di bursa.
Edwin Chah, Chairman dan Direktur PT Dia Intiguna Yasa, mengatakan, “Inisiatif IPO ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan MR. DIY sejak memasuki pasar Indonesia pada tahun 2017
Edwin dikutip dari Kantan, Selasa (26 November 2024), mengatakan, kami memiliki visi untuk terus berekspansi agar dapat melayani lebih banyak pelanggan di Indonesia.
Harga saham IPO antara Rp 1.650-Rp 1.870 per saham Oleh karena itu, MR DIY berpotensi menambah modal baru hingga Rp4,71 triliun
MR DIY menawarkan 2,51 miliar saham biasa kepada masyarakat dengan harga nominal Rp 25 per saham melalui IPO. Jumlah tersebut mencakup 2,26 miliar (9%) saham milik pemegang saham penjual dan 251 juta (1%) saham portepel perseroan.
MR DIY telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi untuk menerbitkan efek tersebut.
Edwin menjelaskan, dana hasil IPO akan disalurkan perseroan untuk berbagai keperluan.
Sekitar 60% akan digunakan untuk pelunasan pokok, 30% akan dialokasikan untuk biaya pembukaan toko baru di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku.
Sedangkan 10% sisanya akan digunakan sebagai modal kerja operasional
Edwin juga menegaskan, terdapat lebih dari 800 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. DIY telah menjadi tujuan utama kebutuhan rumah di berbagai daerah
Pertumbuhan pesat ini tidak hanya mencerminkan kekuatan model bisnis perusahaan namun juga keberhasilan strategi ekspansi agresifnya.
“Dalam 5 tahun pertama (2017-2022), kami membuka 400 toko Namun dalam dua tahun terakhir (2022-2024), kami menambah sekitar 400 toko. “Ini menunjukkan kemampuan kami untuk mempercepat pertumbuhan dan menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh wilayah geografis,” katanya.
Pendapatan perseroan diharapkan tumbuh pada CAGR sebesar 109% pada tahun 2021 hingga 2023, dari Rp 894 miliar menjadi Rp 3,9 triliun.
Selain itu, terdapat perubahan signifikan pada laba bersih dari rugi Rp 80 miliar pada tahun 2021 menjadi laba Rp 353 miliar pada tahun 2023.
Artikel ini telah tayang di Kas dengan judul MR DIY Dorong Ekspansi Bisnis di Industri Ritel