Oleh Jurnalis geosurvey.co.id Willy Widianto TribuneNewscom, Jakarta – Serangan dan kekejaman yang dilakukan Israel telah memakan korban jiwa hampir 42.000 orang di Gaza, Palestina, dan hampir 1.200 orang di Lebanon.
Banyak orang lainnya yang terluka. Diperkirakan ada 97.303 di Gaza, Palestina dan 9.384 di Lebanon.
Mengingat situasi di kedua wilayah tersebut masih belum mendukung, maka angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat.
Anwar Abbas, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengatakan apa yang terjadi di Lebanon dan Palestina tidak lepas dari intervensi sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Sebab tanpa dukungan finansial dan senjata dari ketiga negara tersebut, khususnya Amerika Serikat, ISIS tidak akan mampu berbuat banyak.
“Jadi sebenarnya selain Israel, biang keladi utama perang Israel-Palestina adalah Amerika Serikat, karena jika Negeri Paman Sam berhenti memberikan dukungan finansial dan senjata kepada Israel, maka kekuatan negara Zionis pasti akan habis. Hamas dan Hizbullah dan menghadapinya,” kata Anwar Abbas dalam keterangan yang diperoleh The Tribune, Jumat (10 November 2024).
Oleh karena itu, menurut Anwar, Israel lebih memilih menyelesaikan konflik yang ada secara politik dibandingkan berperang seperti sekarang.
Oleh karena itu, menurut Pangeran Saudi Turk Al-Faisal, cara paling efektif untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina adalah dengan memberikan tekanan pada Amerika Serikat untuk berhenti memberikan bantuan senjata dan keuangan kepada Israel.
Juru Bicara Anwar Abbas mengatakan, “Presiden Prancis Macron menyadari hal yang sama. Macron telah menyatakan keprihatinannya terhadap perang Israel-Palestina yang sedang berlangsung,” menambahkan, “Dia lebih memilih menyelesaikan masalah melalui solusi politik dan tidak menggunakan senjata dalam perang tersebut. Jalur Gaza.” “Saya menawarkan untuk menghentikan dukungan tersebut,” katanya.
Menurut Anwar, permasalahan tersebut tidak mungkin selesai jika diselesaikan dengan perang karena rakyat Palestina tidak akan pernah mengenal kata menyerah dan sudah terlihat selama 76 tahun rakyat Palestina terus berjuang untuk mendapatkan kembali hak-haknya tanpa rasa takut atau lelah. .
“Oleh karena itu, jika dunia ingin mengakhiri perang Israel-Palestina dan menstabilkan Timur Tengah, komunitas internasional harus menghadapi dan menekan Amerika Serikat, penyebab utama bencana kemanusiaan di kawasan. Konflik antara Palestina dan Israel tidak akan pernah berakhir.