Reporter geosurvey.co.id Aisyah Nursyamsi melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Musim hujan menjadi salah satu waktu yang paling rentan terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Pasalnya, nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dengan cepat saat musim hujan.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis penyakit menular Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (RSUP), dr. Ifael Yerosias Mauleti Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko penyakit demam berdarah.
Mungkin ada tiga hal, manusia, lingkungan, dan virus itu sendiri.
Oleh karena itu, masyarakat terjangkit penyakit DBD, jika lingkungannya sangat bagus untuk berkembang biak nyamuk. Maka di daerah itu tingkat virusnya tinggi, ujarnya dalam temu masyarakat virtual di Kementerian Kesehatan, Jumat (20). . ). /12/2024).
Menurut dr Ifael, orang yang berisiko tinggi tertular demam berdarah adalah mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Jadi ketika infeksi atau virus masuk, tubuh tidak dapat melawannya dengan baik hingga terinfeksi.
Dr Ifael juga menjelaskan apa saja gejala demam berdarah.
Pertama, gejala utamanya adalah demam. Sekitar 100 persen pasien demam berdarah mengalami demam.
“Tapi ada juga yang tidak menunjukkan gejala seperti itu. Jadi ada yang tertular DBD, tanpa gejala, itu bisa terjadi,” jelasnya.
Kedua, menyebabkan rasa sakit dan sakit kepala. Namun kulit kepala muncul di bagian depan seperti area dahi.
Ketiga, terkadang terjadi mual, muntah, dan diare.
Keempat, pada keluhan yang paling serius, terjadi pendarahan mendadak.
“Bisa terjadi pendarahan di kulit, hidung, penggumpalan darah, darah di urin, dan sebagainya. Gejala-gejala ini lebih umum terjadi,” lanjutnya.
Selain mengetahui gejalanya, dr Ifael juga menjelaskan perbedaan nyamuk Aedes aegypti dengan nyamuk biasa.
Dengan mata telanjang, kita bisa membedakannya.
“Kalau kita perhatikan, Aedes Aegypti bentuknya seperti garis-garis hitam putih, seperti salib gembala,” imbuhnya.
Setelah digigit nyamuk ini, butuh waktu lama untuk terserang penyakit demam berdarah.
Untuk demam berdarah mungkin memerlukan waktu 5-12 hari.
“Tapi rata-ratanya 7 hari. Jadi kalau hari ini kita divaksin, nanti 7 hari, kalau badan kita tidak kuat melawan, terus bertambah dan kita demam, lalu 7 hari.” dia selesai berbicara.