geosurvey.co.id – 2025 Teks khotbah Jumat 10 Januari dapat dilihat pada artikel ini.
10 Januari Teks khutbah Jumat Sholat Jumat 2025 ini berbicara tentang hancurnya hawa nafsu.
Seorang khatib salat Jumat dapat memperingatkan jamaahnya agar tidak terjerumus pada kesenangan duniawi.
Sebab jika kita tidak selalu bersyukur kepada Allah SWT atas setiap kebahagiaan yang Dia berikan, istidraj bisa menghancurkan kita.
Istidraj adalah keringanan untuk tenggelam lebih dalam pada kehinaan.
Berikut kutipan dari situs Kementerian Agama, Jumat 10 Januari 2025.
الْحَمْدُ لِلّٰهْ jika Allah menghendaki وَالْبَرَكَاتُ Insya Allah لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَع ْدَهُ. Jika Tuhan ingin kamu diberkati oleh Tuhan. Jika Tuhan menghendaki, Kata-kata: Berkah Allah نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
Ma’asyiral Muslim Rahimakumullah
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
Hari ini kita berkumpul untuk beribadah bersama dan hari Jumat ini untuk merenungkan nikmat dan anugerah yang telah diberikan kepada kita.
Setiap nafas yang kita ambil Mari kita jeda sejenak kesibukan kita untuk mengingat bahwa setiap langkah dan setiap rezeki yang kita terima adalah rahmat-Nya yang tak terhingga.
Mari kita uraikan dengan kata ‘Alhamdulillahirabbil alamin’.
Hal ini kita lakukan dengan harapan agar kita tidak terjerumus ke dalam lembah istidraj.
Istidraj semakin tenggelam dalam kehinaan, jelas Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Quran Al-Majid Al-Nur.
Seseorang yang dites Istidrug akan mengira bahwa berbagai kenikmatan yang diperolehnya adalah keagungan Allah, padahal perlahan-lahan Allah merendahkannya.
Ia selalu berbuat maksiat dan tidak beribadah, namun Allah memberinya kekayaan dunia.
Meskipun Allah tidak memberinya kekayaan yang melimpah, namun ia memberinya.
Padahal Allah telah memberi kita rezeki yang berlimpah, Kita tidak puas dengan nasehat ulama dan terus berbuat dosa.
Meski korup secara moral, Meskipun dia bangga dengan moralnya, Hidupnya dihormati dan dihormati. Dia layak dihormati.
Meski dosa semakin bertambah, Ia jarang diuji penyakit.
Jalan hidupnya penuh kebanggaan, Meski merendahkan dan sombong terhadap orang lain, ia tidak pernah mendapat masalah.
Allah menganugerahkan keluarga yang sehat dan cerdas meskipun diberi rezeki yang berlimpah.
Kehidupan yang penuh tawa dan kegembiraan, meski menindas banyak orang.
Meski hak publik diinjak-injak, kariernya terus menanjak.
Seiring bertambahnya usia, ia menjadi makmur meski terperosok dalam dosa sepanjang hidupnya.
Allah memperingatkan dalam Al-Qur’an.
Hai
“Dan orang-orang yang mengingkari Tuhan Kami, akan membiarkan mereka satu demi satu (kebinasaan) dengan cara yang tidak mereka ketahui. Aku akan memberi mereka tenggang waktu. Sesungguhnya rencana-Ku mantap” (QS Al-‘Araf [7]: 182-183).
Ma’asyiral Muslim Rahimakumullah
Istidraj berasal dari kata استدرج- يستدرج- استدراجا (istadraja-yastadriju-istidrâjan) yang berakar pada درج (daraja) yang secara bahasa berarti langkah yang semakin meningkat.
Sementara itu, Menurut Istidraj artinya kenikmatan materiil yang diberikan kepada seseorang, namun kepuasan batinnya berkurang atau ditarik.
Secara lahiriah Allah telah memberinya kekayaan duniawi, namun secara batiniah ia mengabaikan perintah kesetiaan (atkalla).
Pernyataan ini diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW.
عَنْ عُقْبَةَ بْنْ قَالَ: إِذَا رَأَيْتَ اللّٰهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ Jika Tuhan menghendaki s اسْتِدْرَاجٌ. Insya Allah مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلءٍَّ ش فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Dari Uqbah Ibnu Amir dan dari hadis Nabi SAW dari sudut pandang beliau sendiri, ‘Jika kamu melihat bahwa Allah melimpahkan harta duniawi kepada hamba-hamba-Nya yang mendurhakai perintah-perintah-Nya. Inilah yang dinamakan Isti-Draj.’ Lalu beliau membacakan firman Allah, surat Al-An’am, ayat 44: “Maka apabila mereka lupa akan peringatan yang Kami berikan kepada mereka, maka Kami bukakan pintu bagi mereka, sambil bergembira atas apa yang telah Kami berikan. diberikan kepada mereka.” Kami segera menghancurkannya. Saat itulah mereka menjadi gundah gulana dan pendiam.” (HR. Ahmad)
Dalam Tafsir Al-Azhar jilid 3 Buya Hamka menjelaskan bahwa menurut QS Al-An’am ayat 44, istidraj adalah penyingkiran dari garis lurus kebenaran tanpa disadari.
Allah mengabulkan hawa nafsunya dan membukakan segala pintu kenikmatan hingga ia lupa diri.
Jika Anda membuat contoh, itu seperti tidak mengingat bahwa cuaca akan terlalu panas dan akan turun hujan. Kalau laut tenang pasti ombaknya akan turun.
Mereka dibiarkan berbuat dosa dengan hawa nafsunya sendiri hingga jauh. Lalu penganiayaan Tuhan datang secara tiba-tiba.
Allah mengampuni dosa-dosanya. Sudah terlambat untuk menuruti banyak kesenangan yang terabaikan sampai saatnya tiba Allah akan menghilangkan semua kesenangan itu agar mereka tidak bertobat.
Pada zaman dahulu, Firaun dan Charon dikalahkan.
Ma’asyiral Muslim Rahimakumullah
Firaun berkuasa, tapi dia sombong. Akhirnya Allah pun kewalahan dengan kesombongannya.
Dia menjadi sombong dan menantang dan bahkan mengaku sebagai Tuhan.
Ia akhirnya tewas di laut bersama pasukannya yang mengejar Nabi Musa.
Karun adalah salah satu orang yang hidup pada masa Nabi Musa (AS).
Dia adalah orang miskin yang awalnya tidak punya apa-apa. Nabi Musa kemudian mengajarinya cara mengelola emas.
Dalam waktu singkat, emas berlimpah dan ia menjadi kaya. Namun lambat laun dia mulai melupakan Tuhan.
Karena kecerobohannya, Charon ditelan bersama hartanya.
Oleh karena itu, pada hari ini, jika seseorang menemukan harta karun di bumi, Orang akan menyebutnya permata. Mengacu pada harta karun Karon yang ditelan bumi.
Seperti yang Allah katakan,
Dan semoga Tuhan memberkati Anda.
“Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir mengira bahwa penundaan kita itu lebih baik bagi mereka.” Sesungguhnya Allah memberikan keringanan kepada mereka hanya untuk menambah dosa mereka. Siksaan yang hina bagi mereka” (QS Ali Imran : 178).
Ma’asyiral Muslim Rahimakumullah
Istidraj bisa terjadi pada setiap orang awam atau umat.
Orang mukmin akan takut pada Istidarah yang merupakan kebahagiaan semu yang sebenarnya murka Allah.
Namun sebaliknya, Orang-orang kafir akan menganggap bahwa kebahagiaan yang mereka terima adalah apa yang pantas mereka dapatkan.
Biasanya istidraj diberikan kepada orang yang meninggal karena penyakit jantung.
Mereka adalah orang-orang yang tidak menyesali ketaatannya dan tidak menyesali kemaksiatannya yang terus-menerus.
Secara psikologis; Penderita Istidraj terlalu sibuk dengan segala miliknya hingga lupa bahwa segala sesuatu hanyalah pengabdian sementara.
Aku lupa bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang Dia berikan kepadaku dan suka menaatinya tanpa merasa bersalah.
Dan anggaplah nikmat yang Allah berikan kepadanya sebagai anugerah dan kebaikan. Jika hal ini terjadi, Anda akan merasakan sakit dari arah yang tidak terduga.
Karena itu, Kita wajib memohon pertolongan kepada Allah dan menolong kita untuk mengetahui hakikat kenikmatan dan siksa agar kita dapat terus meningkatkan keimanan kita.
Ma’asyiral Muslim Rahimakumullah
Cara termudah untuk membedakan kebahagiaan yang berasal dari rahmat Allah adalah kebenaran.
Jika seseorang taat beribadah, maka keberkahan yang diterimanya akan menjadi rahmat Tuhan.
Demikian pula, Jika seseorang lalai dalam beribadah,
Kebahagiaan saat ini; takdir Bagi siapa pun yang mengalami promosi atau kegembiraan lainnya; Bisa jadi mereka termasuk Istidraj yang sedang mereka alami sehingga perlu dicermati dan diwaspadai.
Bagaimana Anda mengenalinya? Gejala Istidarach adalah sebagai berikut: (1) bertambahnya nikmat dunia namun berkurangnya keimanan; (2) Mencari kebahagiaan dalam hidup meskipun melakukan dosa. (3) Sekalipun kekayaanmu semakin bertambah, Ia tidak lalai dalam beribadah. (4) Kemakmuran, namun degradasi. (5) Jarang sakit tetapi cenderung bersikap sombong.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam al-Hikam.
خِفْ مِنْ وُجُوْدْ Jika Allah menghendaki مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
“Takutlah akan kebaikan Allah kepadamu di tengah kemaksiatanmu yang terus-menerus. Karena dikatakan ‘Kita bisa menjadi obat IT bagi mereka dengan cara yang tidak mereka ketahui.’
Ma’asyiral Moslimin Rahimakumullah,
Berdasarkan uraian di atas, ketika kedua hal materi itu dinikmati, hendaknya seseorang mensyukuri dan tidak melupakan nikmat yang diberikan kenikmatan materi tersebut. secara lisan dan dalam tindakan dan Bersyukurlah segera dalam hati dan iman.
Syukur adalah ibadah, Hal ini dapat membuat Anda lebih rajin melakukan amal atau kebajikan kepada orang lain.
Istidraj begitu berbahaya sehingga Umar bin Khattab pernah berdoa, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu sebagai (orang yang akan terjerumus ke dalam kehancuran bertahap).”
Kehendak Tuhan kehendak Tuhan kehendak Tuhan kehendak Tuhan. Dan jika Tuhan menghendaki, الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Khotbah II
Semoga Tuhan memberimu تَوْفِيْقِهِ وَاْمْتِنَانِهِ cinta, اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَّ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثُرًا أَمَ ُا بَعْد Tuhan memberkati Anda, Tuhan memberkati Anda, Insya Allah, Insya Allah, Tuhan memberkati Anda. Jika Tuhan menghendaki,
Kagumi nikmat Tuhan yang memuja Tuhan. مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Tuhan memberkati dan Tuhan memberkati Anda. . Jika Allah menghendaki, وَالزَّلَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْلمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَرَ مِنْدَهَا وَمَا بَطَْنِ Berkah Allah حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. Jika itu kehendak Tuhan
(geosurvey.co.id)