geosurvey.co.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan siap menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza dengan tujuan menyelamatkan tahanan.
Namun dia mengatakan perang melawan Hamas tidak akan berakhir.
Perkataannya, dilansir Al Jazeera dan Time of Israel, disampaikan dalam wawancara pertamanya tak lama setelah berakhirnya konflik Lebanon.
“Kami siap melakukan gencatan senjata kapan pun kami merasa bisa membebaskan para sandera,” kata Netanyahu kepada Channel 14.
Namun, dia mengatakan Israel tidak akan menerima tuntutan utama Hamas untuk mengakhiri perang.
Netanyahu menjelaskan bahwa situasinya telah membaik hingga dia terkurung di Hamas, terutama setelah kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
“Hamas mengira Iran, Houthi, dan Hizbullah akan datang untuk menyelamatkan, tapi ternyata tidak,” katanya.
Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan perangnya melawan Hamas dengan kemungkinan gencatan senjata untuk menyelamatkan para sandera.
“Kami telah mencapai apa yang ingin kami capai di Lebanon,” tutupnya. Perbedaan kondisi di Gaza dan Lebanon
Perdana Menteri Netanyahu juga menunjukkan perbedaan antara situasi di Gaza dan Lebanon.
Dia menjelaskan, Israel sedang berusaha menghancurkan Hamas di Gaza.
Kini, di Lebanon, fokusnya adalah mencegah Hizbullah menyerang dirinya sendiri.
“Israel bisa menghentikan senjata dari Lebanon dengan menembaki perbatasan dan menyerang Suriah, tapi Israel tidak bisa melakukannya dari Gaza karena tidak akan menyerang Mesir,” ujarnya. Perang Israel-Hamas
Demikian rangkuman perkembangan terkini perang Israel-Hamas, menurut Al Jazeera.
1. Tentara Israel mengintensifkan serangannya di Gaza utara.
Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas, termasuk sedikitnya 75 orang dalam dua serangan terhadap bangunan tempat tinggal di Beit Lahiya dalam 24 jam terakhir.
2. Setidaknya 2.700 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangan udara brutal di utara pada tanggal 5 Oktober, menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza.
3. Dua gadis remaja dan seorang wanita tewas terinjak-injak ketika kerumunan warga Palestina bergegas membeli roti dari toko roti di tengah Gaza, di tengah krisis pangan negara yang hancur akibat perang.
4. Kantor informasi publik Gaza mengatakan kelaparan di daerah yang terkena dampak telah mencapai tingkat berbahaya dan mendesak Program Pangan Dunia (WFP) untuk “melakukan bagiannya” dan melanjutkan pasokan biji-bijian yang sangat dibutuhkan.
5. Dilaporkan bahwa pasukan Israel telah beberapa kali melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah, termasuk mengebom dan menembaki kota-kota dan desa-desa Lebanon di sepanjang perbatasan.
6. Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mendeklarasikan “kemenangan ilahi” setelah berbulan-bulan serangan lintas batas dan bentrokan dengan pasukan Israel.
(geosurvey.co.id, Andari Ulan Nugrahani)