Tribune News.com – Pertahanan udara Israel dikabarkan kehabisan rudal.
Memang benar, Israel saat ini sedang bersiap menghadapi potensi konflik dengan musuh bebuyutannya, Iran.
Israel awal bulan ini berjanji akan membalas serangan Iran yang melibatkan ratusan rudal balistik.
Serangan Iran tersebut merupakan respons terhadap serangan Israel di Beirut yang menewaskan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Financial Times melaporkan pernyataan para ahli dan mantan pejabat militer bahwa Amerika Serikat (AS) kini membantu Israel mengatasi kekurangannya.
Namun, Israel harus memilih prioritas pertahanannya.
“Masalah amunisi Israel serius,” kata mantan pejabat pertahanan AS Dana Strohl, menurut The Times of Israel.
“Jika Iran mulai melakukan pembalasan terhadap Israel dan bergabung dengan Hizbullah, pertahanan udara Israel akan dikerahkan.”
Stroll mengatakan AS tidak bisa memasok rudal ke Ukraina dan Israel dalam jumlah yang sama.
Boaz Levy, CEO industri dirgantara Israel, mengatakan pihaknya sedang bekerja keras untuk memproduksi anti-rudal.
“Beberapa jalur kami beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Tujuan kami adalah memenuhi seluruh kewajiban kami,” kata Levy.
“Bukan rahasia lagi kalau kita harus kembali.”
Financial Times menyebut sistem pertahanan tiga lapis Israel telah mampu mengusir banyak drone dan rudal yang ditembakkan ke Israel oleh Iran dan sekutunya.
Iron Dome negara itu dihantam oleh roket jarak pendek dan drone yang ditembakkan oleh Hamas dari Gaza, David Slingshot menangkis roket besar yang ditembakkan dari Lebanon, dan Arrow mencegat rudal balistik Iran. Houthi yang berbasis di Yaman dan militan Irak juga menembakkan roket. Rudal dan drone di Israel,” lapor media tersebut. Tiga sistem pertahanan udara Israel
1. Kubah Besi
Iron Dome adalah sistem pertahanan udara jarak pendek yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Industri Dirgantara Israel.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011. Iron Dome adalah lapisan pelindung langit Israel.
Kubah logam memiliki tiga fungsi. Pertama, identifikasi ancaman dari udara; Kedua, memperkirakan titik dampak; Ketiga, hapus.
Menurut Encyclopaedia Britannica, radar kubah besi mendeteksi target antara 4 dan 70 km jauhnya.
Jika sebuah target, seperti rudal, tidak mengancam kehidupan sipil atau infrastruktur, maka target tersebut dibiarkan saja.
Iron Dome memiliki peluncur rudal yang dapat menampung hingga 20 rudal Tamir.
Sistem ini mudah dipindahkan karena peluncur roketnya tidak memerlukan alat transportasi khusus.
Iron Dome telah berhasil mencegat 90 persen rudal selama 12 tahun terakhir.
Namun sistem ini akan gagal jika dihadapkan pada banyak rudal yang ditembakkan dari jarak dekat.
Menurut Sama TV, beberapa roket Hamas masih berhasil menembus sistem pertahanan.
Pakar keamanan John Erath mencatat kubah baja juga memiliki kekurangan, salah satunya adalah biaya pengoperasian yang tinggi. Setiap anti-rudal berharga puluhan ribu dolar.
Sistem ini hanya dapat membawa sejumlah anti-rudal dalam satu waktu.
2. gendongan Daud
David Sling dirancang untuk melawan rudal balistik jarak pendek, rudal skala besar, dan rudal jelajah.
Berdasarkan informasi di laman CSIS, sistem tersebut dikembangkan Israel bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS).
Gendongan David berada di lapisan tengah sistem pertahanan Israel.
David Sling dikatakan dirancang untuk mengusir rudal jelajah dan rudal jelajah pada jarak 40 hingga 300 kilometer.
Sistem ini mencakup unit peluncuran rudal vertikal, radar pemandu ELM-2084, stasiun operator/kontrol, dan rudal yang menakjubkan untuk melawan ancaman di udara.
Stunner memiliki panjang 4,6 meter dan dapat menyerang target setinggi 15 km dan jarak 40 hingga 300 km. David Sling adalah sistem pertahanan udara Israel. (Wikimedia Commons)
Roket tersebut menggunakan bahan bakar padat dan dapat berakselerasi hingga Mach 7,5.
Berbeda dengan rudal Iron Dome Tamir, Stunner tidak memiliki hulu ledak. Stun tersebut mengenai target secara langsung dan membuat mereka stun.
David Sling pertama kali digunakan oleh Israel pada Juli 2018 ketika tentara Israel menghadapi dua rudal balistik jarak pendek OTR21 Tochka.
3. Panah
Panah adalah lapisan pertahanan udara pertama.
Menurut CNN, Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi canggih untuk menghancurkan rudal balistik.
Arrow 2 memiliki jangkauan 56 mil dan ketinggian maksimum 32 mil.
Sistem ini disebut-sebut merupakan penyempurnaan dari sistem pertahanan Patriot buatan AS yang digunakan Israel.
Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi strike-to-kill untuk membunuh rudal permukaan-ke-udara sebelum memasuki atmosfer dalam perjalanan menuju sasarannya. Sistem pertahanan udara Arrow Israel.
(Berita Tribune/Februari)