geosurvey.co.id – Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich meminta Israel mengambil alih seluruh pemerintahan sipil di Jalur Gaza.
Dalam siaran langsung di halaman Facebook-nya, Smotrich memperingatkan bahwa bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza akan dikurangi seminimal mungkin.
Smotrich mengatakan Israel tidak perlu takut dengan label menduduki Gaza.
“Ya, di tempat kerja, tidak perlu takut dengan kata ini,” kata Smotrich seperti dikutip Times of Israel.
Dia berulang kali mengancam bahwa Israel sedang “membuka gerbang neraka” melalui siarannya.
Ia juga memperkirakan Presiden terpilih AS Donald Trump akan memberikan dukungan militer dan diplomatik kepada Israel untuk hal tersebut.
“Kami sedang mempersiapkan metode baru untuk menguasai sektor Gaza, melindunginya dan mengerahkan brigade regional,” katanya.
Menteri sayap kanan tersebut juga meminta Israel untuk tetap berada di Gaza untuk “waktu yang sangat lama”.
Smotrich mengkritik negosiasi yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, dan menyatakan bahwa Israel akan menjadi tempat negosiasi yang sulit ketika Trump kembali ke Gedung Putih.
“Tekanan militer akan lebih kuat – bukan dari dalam dan luar, namun teritorial,” katanya.
Smotrich juga menegaskan kembali penolakannya terhadap pembentukan komisi pemerintah untuk menyelidiki serangan 7 Oktober.
“Saya sama sekali tidak percaya pada sistem peradilan Israel, yang telah kehilangan penilaiannya,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Saya belum siap untuk mempercayakan tugas penting ini (penyelidikan 7 Oktober) kepada sistem yang tidak saya percayai,” tambahnya.
“Kami mendukung komisi investigasi independen yang akan memaparkan semua fakta,” tutupnya. Tepi Barat juga menjadi sasaran
Tidak hanya Gaza, Tepi Barat juga menjadi sasaran Israel.
Menteri Keamanan Israel Israel Katz mengisyaratkan kemungkinan perang skala penuh di Tepi Barat yang diduduki, dan menekankan bahwa Israel sedang bersiap.
Channel 12 melaporkan bahwa Katz mengadakan pertemuan darurat dengan para pemimpin dewan di Tepi Barat, di mana ia memperingatkan bahwa wilayah tersebut berada di ambang kehancuran.
Israel, kata Katz, sedang mempersiapkan “perang total” di Tepi Barat.
Menurut Al Araby, Katz mencatat bahwa dinas keamanan Israel menaruh perhatian pada “meningkatnya upaya elemen teroris (begitu dia menyebutnya) untuk membawa senjata canggih ke wilayah tersebut.”
Dalam perdebatan tersebut, Katz mengutip langkah-langkah seperti perintah kepada tentara untuk segera meningkatkan operasi militer dan melakukan operasi skala besar di kota-kota Palestina.
Operasi tersebut dilakukan dengan dalih menghentikan operasi anti-pendudukan dan penegakan hukum.
Para pemimpin dewan yang menghadiri pertemuan tersebut menyatakan keprihatinannya atas situasi keamanan yang memburuk.
(geosurvey.co.id/Whiesa)