geosurvey.co.id – Presiden Kelompok Relawan Mania Jokowi (Joman) Emmanuel Ebenezer meminta PDI Perjuangan (PDIP) membuktikan video ancaman terkait korupsi yang melibatkan pejabat senior negara dan elite politik Indonesia.
Noel melontarkan pernyataan terkait pernyataan Juru Bicara PDIP Guntur Romli terkait dugaan keputusan Sekjen PDIP Hasto Cristianto.
Guntur Romli mengatakan Hasto telah merekam video yang menjadi bukti skandal politik tingkat tinggi, termasuk tiga periode pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), presiden ketujuh Republik Indonesia.
Menurut Noel, klaim tersebut tidak akan terbukti dan merupakan kebohongan bagi pihak yang membocorkannya.
Maka itu akan menjadi hal yang bodoh bagi dia (Hasto dan PDIP) dan kemudian ketika pengadilan bertanya di mana buktinya, bagaimana jika mereka tidak bisa membuktikannya, kata Noel, Jumat (27/12/2024).
Noel menilai video yang diklaim sebagai bukti itu tidak ada.
Namun di sisi lain, Noel memberikan kesempatan kepada PDIP untuk membuktikan klaimnya.
“Tidak ada sejuta persen (bukti video), yang ada sejuta persen kita minta, buktikan,” pinta Noel.
Noel mengimbau PDIP tidak sembarangan mengangkat isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Noel berkata, “Jangan melempar bola panas yang pada akhirnya tidak bisa kamu andalkan, aku selalu membuktikannya.”
Sementara itu, Noel menduga ancaman PDIP merupakan bentuk kekesalannya karena Hasto ditetapkan sebagai tersangka.
“Mungkin itu hanya kekesalan Mas Hasto karena curiga,” lanjutnya.
“Jangan membuat orkestrasi yang saya yakin dia tidak bisa membuktikannya.”
“Dia tidak berani mengatakannya, tapi kami juga ingin tahu. Yang bisa saya katakan dengan pasti adalah itu tidak mungkin. Kalau dia banyak bicara, dia akan membuktikannya,” balas Noel.
Guntur sebelumnya menyatakan Hasto akan merilis informasi dan video terkait korupsi yang melibatkan petinggi negara dan elite politik Indonesia.
Guntur mengatakan, hal itu sebagai bentuk pembelaan terhadap tudingan mendakwa Hasto dalam kasus Harun Masiku.
Guntur menilai video tersebut menampilkan aksi elite politik yang menggunakan kekuasaannya untuk melakukan korupsi dan mengganggu proses penegakan hukum.
Benar (akan diumumkan). Itu seperti perlawanan. Guntur kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2024), “Bukan serangan balik, tapi perlawanan terhadap kriminalisasi.”
Guntur belum bisa memastikan kapan video tersebut akan dirilis.
Menurut dia, bukti-bukti itu bisa dipastikan akan terungkap sewaktu-waktu.
“Mungkin selalu tergantung Sekjen (Hasto),” ujarnya.
Video tersebut merupakan upaya untuk memberatkan mantan calon presiden Anees Basveden melalui kasus korupsi.
Selain itu, ada juga video yang memperlihatkan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan aparat hukum untuk menyembunyikan permasalahan anggota keluarganya.
Ada pula video terkait isu tiga periode Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 RI.
“Ada video khusus yang berisi bukti tuduhan Anees Basvede. Guntur mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan pribadi putra penguasa, para pengacara senior menyalahgunakan kewenangannya.
(geosurvey.co.id/Milani) (Kompas.com)