Laporan reporter geosurvey.co.id Aisya Narsyamsi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Makanan manis selalu menjadi favorit anak-anak.
Namun perlu diingat bahwa makanan manis mengandung gula. Dan terlalu banyak mengonsumsi gula tentu tidak baik untuk kesehatan anak.
Bagaimana cara mengetahui seorang anak mengonsumsi terlalu banyak gula?
Hal tersebut dijelaskan oleh dr Siska Maysari Lupis, anggota Unit Koordinasi Endokrin (UKK) ITAI RS Adam Malik Medan.
Pertama-tama, orang tua bisa melihat berapa banyak makanan dan minuman yang dikonsumsi anaknya setiap hari.
“Bagaimana kita tahu anak kita terlalu banyak mengonsumsi gula? Jadi kita tahu dari minuman apa yang anak kita konsumsi sehari-harinya,” kata dr Siska dalam diskusi media virtual, Jumat (29/11/2024).
Untuk itu, para orang tua bisa mulai mengevaluasi jajanan yang dibelikan anaknya di sekolah.
“Misalnya tadi beli apa, nah kalau kita lihat itu. Misalnya dia beli, oh aku beli jus ini. Lalu aku beli itu, lalu aku beli susu rasa coklat. Sebenarnya setiap hari apa. Makan , anakku “Gulanya banyak,” jelas dr Siska.
Kedua, orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter atau dokter terkait.
Selain itu, orang tua juga disarankan untuk mendorong deteksi dini penyakit diabetes pada anaknya.
Misalnya yang ditakuti adalah diabetes. Rekomendasi skrining diabetes dimulai pada usia 10 tahun atau setelah pubertas, kata dr Siska.
Diagnosis ini dianjurkan jika anak memiliki orang tua yang menderita diabetes atau obesitas.
Faktor lain yang menyarankan deteksi dini pada anak adalah ketika indeks massa tubuh melebihi batas normal untuk usianya.
“Misalnya tidak ada gejala obesitas yang nyata, Anda tetap harus ke dokter untuk dilihat berapa indeks massa tubuh Anda. Kemudian diukur berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh,” jelas dokter. Siska
Melalui pemeriksaan, orang tua dapat memeriksa status gizi anaknya.
“Misalnya jika Anda khawatir, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memahami kelebihan gula,” sarannya.
Ia juga mengimbau para orang tua untuk mengetahui batasan asupan gula sesuai usia anak.
Misalnya, anak usia lima tahun hanya boleh mengonsumsi gula pasir maksimal lima sendok teh.
Tujuannya agar orang tua bisa mengontrol konsumsi gula. Dan anak-anak dapat mencegah banyak penyakit tidak menular di kemudian hari.