Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Mekel pernah melakukan audiensi dengan sejumlah orang tua saat melakukan kunjungan kerja saat istirahat di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).
.COM, JAKARTA – Anggota Fraksi PDI Peryuangan DPR RI, sekaligus Mekal, mendapat keluhan warga terkait penerapan kurikulum independen saat jeda sidang perdana tahun 2024-2025.
Keluhan itu dilontarkan warga saat ia mengunjungi beberapa kecamatan di daerah asalnya (Dapil) di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Evi, warga Desa Menteng, mengaku kesulitan memahami sistem kurikulum mandiri yang diterapkan di sekolah anaknya.
Evi menyatakan, kurikulum tersebut menyulitkan orang tua untuk belajar di rumah bersama anak-anaknya.
“Saya bingung dengan kurikulum mandiri karena tidak semua orang tua memahami cara agar anaknya belajar dengan sistem ini.” Harus ada hubungan atau pelatihan khusus untuk kami,” kata Evi, warga RT 4 RV 3, kepada Jemno.
Imbauan tersebut mendapat perhatian serius dari Ones Meckel Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Ia pernah berjanji akan memperjuangkan solusi permasalahan tersebut agar orang tua siswa tidak terbebani.
“Kurikulum Merdeka mempunyai tujuan yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan, namun saya memahami bahwa penerapannya perlu ramah orang tua dan siswa. Hal ini akan saya diskusikan dengan mitra di Komisi Ks DPR dan memastikan pemerintah memberikan dukungan yang memadai, kata Kamis (19/12/2024) di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Selain persoalan kurikulum Merdeka, keluhan lain juga dilontarkan warga seperti pengurusan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan kartu lansia. Ambisi tersebut dicatat oleh Vance dan timnya untuk ditindaklanjuti.
“Saya ingin memastikan aspirasi warga ini tidak berhenti sampai di sini. Semua catatan sudah kami dokumentasikan dan akan saya perjuangkan di DPR,” kata suatu kali.
Jeda ini menunjukkan komitmen Meckel untuk mendengarkan suara rakyat untuk selamanya. Ia berharap dapat memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan bertemu langsung dengan warga.