Laporan Koresponden geosurvey.co.id Eko Sutrianto
geosurvey.co.id, JAKARTA – Tingginya pajak yang dikenakan pemerintah terhadap sepeda motor Harley Davidson membuat harga sepeda motor tersebut di diler resmi lebih tinggi dibandingkan di negara lain.
Dibandingkan Amerika Serikat, harga Harley-Davidson di Indonesia berkali-kali lipat lebih mahal.
Relatifnya, kalau di Amerika harganya Rp 100, di Indonesia bisa mencapai Rp 300, ”kata Raka Herza, Direktur Eagle Child Harley Davidson, kepada wartawan di Jakarta, baru-baru ini.
Tak hanya di AS, harga HD juga lebih mahal di negara-negara Asia Tenggara.
Sebagai perbandingan, di Indonesia harganya 100 rubel, Harley Davidson di Malaysia atau Thailand mungkin berharga 60 rubel, kata Raka Herza.
Tak heran jika sepeda motor Harley Davidson lebih laris manis di Thailand dibandingkan di Indonesia.
“Dalam satu tahun, diler resmi di Indonesia menjual sekitar 200 mobil, dan di Bangkok Motor Show SPK (Surat Perintah Angkutan) mencapai 300 mobil per pameran,” ujarnya.
Mahalnya harga Harley Davidson di dealer resmi di Indonesia menyebabkan maraknya penjualan HD palsu.
Harga yang ditawarkan Harley Davidson bahkan bisa setengah dari harga diler resmi sehingga merugikan diler dan distributor resmi di Indonesia, ujarnya.
Ia berharap ke depan pemerintah terus berupaya mencegah penyebaran sepeda motor palsu yang banyak terjadi saat ini.
“Jadi kami berharap pemerintah dapat berupaya menghentikan peredaran sepeda motor tidak berdokumen di Indonesia,” pungkas Raka.
Raka akan terus menginformasikan kepada konsumen mengenai risiko dan bahaya yang mungkin timbul jika membeli sepeda motor palsu.
“Perlu diketahui konsumen bahwa membeli sepeda motor palsu juga berisiko besar karena tidak menjamin kenyamanan dan legalitas,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Anak Elang Harley-Davidson Suherli mengatakan rencana kenaikan PPN hingga 12 persen pada tahun depan akan menjadi tantangan bagi produsen dan dealer dalam menjual sepeda motornya.
“Tapi sepertinya aturan ini menaikkan harga, tapi tidak mempengaruhi kemauan beli konsumen karena Harley Davidson itu sepeda motor rekreasi, biasanya truk, dan menurut pengalaman saya, mereka tetap akan membeli,” kata Suherli. .
Suherl sendiri merupakan pendiri dealer Anak Elang HD, seorang penggemar sekaligus ketua komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter.
“Dampaknya kami rasakan ketika dealer sebelumnya, Mabua, tutup pada tahun 2015 dan ketika saya aktif di komunitas dan sebagai Ketua HOG Jakarta saat itu, saya memikirkan bagaimana menjaga komunitas tetap hidup dan mencari Harley resmi. memperbaiki. . Beli sebelum akhirnya diler HD berdiri di Kelappa Gading, ”ujarnya.
“Saat itu saya pikir lebih dari itu, sama seperti Mabua yang dulu menguasai seluruh Indonesia, dan kami bersyukur kini bisa memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat – untuk terus menyediakan Harley Davidson,” ujarnya.