geosurvey.co.id, JAKARTA – Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengumpulkan beberapa pimpinan umum partai koalisi yang berkuasa, kecuali Megawati Soekarnoputri dari PDI Perjuangan (PDIP) yang tidak hadir.
Sejumlah persoalan nasional juga dibahas dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan RI (Kemenhon) yang berlangsung selama lebih dari satu jam, mulai pukul 14:54 WIB hingga 16:11 WIB.
Ketua DPP Partai Demokrat atau Menteri ATR/BPN Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) menyatakan, Prabowo ingin segera ada tindakan dari kabinet berikutnya setelah menjabat.
Kita tahu harapan Pak Prabowo, setelah pelantikan presiden dan kemudian terbentuknya pemerintahan baru, akan terbentuk kabinet baru dan bisa segera bekerja, kata AHY usai bertemu dengan Prabowo di Kementerian Pertahanan RI. Pada Kamis (17/10/2024).
Oleh karena itu, menurut AHY, para menteri di kabinet mendatang dinilai penting untuk segera saling bekerja sama dan berkoordinasi.
“Tidak lama lagi berkuasa, sehingga perlu kerja sama dan koordinasi antara partai Pak Prabowo dan anggota koalisi, saya berharap ke depan akan membaik,” ujarnya. lanjutan.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua DPP Golkar Bahlil Lahadalia.
Bahlil mencatat, pertemuan itu dilakukan untuk membahas rencana pemerintahan selanjutnya.
“Diskusi dengan presiden terpilih kita oleh pimpinan koalisi untuk membahas perkembangan lebih lanjut setelah mengambil alih kekuasaan,” kata Bahlil.
Bahlil tak merinci soal apakah posisi menteri itu dibahas atau tidak.
Ia menyerahkan sepenuhnya jabatan Presiden RI kepada Prabowo Subianto.
“Nanti Pak Prabowo akan mengumumkannya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PDP Ahmad Basara mengaku diutus Ketua sekaligus Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri untuk menemui Ketua DPR RI Ahmad Muzan.
Basara mengatakan bahwa dia telah mengadakan pertemuan dengan Ahmed Muzan dan dia akan melaporkan kepada Megawat tentang hasil pertemuannya.
“Iya, saya akan informasikan kepada Park Muzan selaku Ketua Umum Republik Demokratik Korea dan Sekretaris Jenderal DPP Gerindra tentang beberapa hal yang disampaikannya kepada saya,” kata Basara.
Sementara Basara Teuku Umaris menghadap Megawati untuk mengumumkan hasil pertemuannya.
Saya kira kita tunggu perkembangan selanjutnya. Saya mohon waktu untuk melaporkan hasil pembicaraan saya dengan Pak Ahmed Muzan, ujarnya.
Namun, perwakilan DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur (Satim) V ini enggan bertemu dengan Muzan.
Pimpinan MPR memang berencana bertemu Megawati. Hingga saat ini, mereka masih menunggu persetujuan Megawatt.
Mereka berkumpul mengundang Megawat untuk menghadiri acara pelantikan Presiden terpilih dan Wakil Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024. (Jaringan Tribun/fer/mam/yud/wly)