Laporan reporter Tribunnews Eko Sutriyanto.
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pasar semakin kompetitif. Ada banyak merek yang bermunculan. Dan kebutuhan untuk membangun jaringan penjualan dan layanan purna jual menjadi tantangan bagi pelaku sepeda motor listrik dalam memasarkan produknya.
Andrew Mulyadi, Direktur Produsen Sepeda Motor Listrik United PT Terang Dunia Internusa Tbk mengatakan: “Meningkatkan kualitas, teknologi, harga terbaik. dan mengembangkan ruang pasar untuk menjangkau pelanggan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan pasar sepeda motor listrik di Indonesia,” dalam paparan publik di Jakarta.
Ia mengatakan kemajuan pasar menjadi salah satu kunci strategi perseroan menaklukkan pasar industri sepeda motor listrik yang semakin ketat.
Perusahaan memproduksi dan menjual lebih dari 100 jenis sepeda, dengan 490 distributor di Indonesia dan luar negeri.
Perusahaan memproduksi tujuh jenis sepeda motor listrik dengan 37 toko resmi dan 49 diler sepeda motor listrik yang diproduksi di dua pabrik di Citeureup dan Gunung Putri, Bogor, serta pabrik afiliasinya di Curug, Tangerang.
“Dengan berbagai strategi komprehensif Oleh karena itu kami sangat optimis dapat memenangkan persaingan bisnis di pasar Indonesia yang besar. Dan kami berada dalam posisi yang kuat,” katanya.
Hingga triwulan III 2024, omzet UNTD turun 21,69 persen (year-on-year) menjadi Rp436,6 miliar, sehingga laba bersih perseroan meningkat 63,24 persen menjadi Rp18,6 miliar.
Ketidakpastian pasar tahun ini bermula dari musim pemilihan presiden 2024 dan deflasi berturut-turut pada Juli hingga September tahun lalu, ujarnya.
Komposisi penjualan saat ini terdiri dari 30 persen produk sepeda, 40 persen moped, dan 30 persen sepeda motor listrik.