geosurvey.co.id – Tentara Israel kembali menyerang RS Indonesia di Gaza pada Senin (21/10/2024).
Hal ini dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
“Pasukan Israel membakar rumah sakit Indonesia di Gaza utara pada hari Senin, salah satu dari tiga rumah sakit yang beroperasi di wilayah tersebut,” kata Kementerian Kesehatan Gaza, menurut National News.
Tak hanya itu, tentara Israel juga sengaja memutus aliran listrik ke rumah sakit Indonesia.
Hal ini mengakibatkan banyak pasien yang dirawat kekurangan oksigen.
“Sebuah bom dilemparkan ke arah generator yang memutus aliran listrik dan menyebabkan kematian pasien setelah mesin oksigen terputus,” tambahnya.
Dengan terbatasnya akses akibat pengepungan Israel, pekerja rumah sakit terpaksa menguburkan jenazah di kompleks medis.
Staf rumah sakit juga kewalahan karena jumlah korban tewas terus meningkat.
Sulit untuk menentukan prioritas korban karena jumlahnya yang terus meningkat.
“Bahkan pilihan untuk memprioritaskan korban luka tidak ada, karena banyak korban luka yang menyebabkan pertumpahan darah kemarin karena banyaknya korban luka,” kata kementerian tersebut.
Menurut seorang saksi, Yousri Qarmout, dalam beberapa hari terakhir tentara Israel sengaja menyerang bangunan di Beit Lahia.
Dimana bangunan-bangunan tersebut menjadi tempat berlindung bagi warga Palestina.
Anehnya, dia tidak berhenti menggunakan teknik pembakaran dan pembongkaran selama proyek ini. Kami selalu melihat asap mengepul dimana-mana, ujarnya.
Salah satu bangunan yang diserang pasukan Israel adalah rumah sakit Indonesia.
“Kemarin tentara Israel membakar beberapa bangunan di dekat RS Indonesia, kawasan yang terkenal dengan banyak pemukiman. “Api belum berhenti dan asap telah mencapai sebagian besar wilayah utara Gaza, sementara suara ledakan terus berlanjut,” ujarnya.
Seorang pengungsi Palestina yang mengungsi di salah satu rumah sakit Indonesia mengatakan, tentara Israel sudah berada di sana sejak Sabtu (19/10/2024), dini hari.
Hingga mereka mulai menyerang di malam hari.
“Tentara Israel tiba pada Sabtu pagi,” kata Wadi kepada surat kabar The National.
Selain itu, tentara Israel memerintahkan seluruh pemuda berkumpul di halaman rumah sakit.
“Setelah dua jam, mereka memerintahkan seluruh remaja dan anak-anak di atas 10 tahun turun dari kamar menuju halaman,” ujarnya.
Bahkan tidak sampai di situ, tentara Israel menodongkan senjatanya ke arah mereka saat mereka sedang berjalan.
“Tentara Israel membawa mereka ke tempat yang tidak diketahui di mana mereka diberi senjata, lalu mereka dipukuli dan disiksa,” katanya.
Beberapa bangunan di dekat RS Indonesia juga diserang Israel.
“Mereka membakar tempat perlindungan di dekat Rumah Sakit Indonesia dan memperingatkan kami untuk tidak melihat ke kiri atau ke kanan atau nyawa kami akan dalam bahaya.” Dia berkata.
Komite Penyelamatan Darurat Medis Darurat (MER-C) mengkonfirmasi serangan dari Israel pada Sabtu malam.
RS Indonesia diserang, keterangan resmi Direktur RS Indonesia di Gaza Utara, 19 Oktober 2024, kata Instagram @mercindonesia.
Serangan ini dilakukan militer Israel segera setelah penyerangan terhadap rumah sakit Indonesia selama 15 hari.
“Penjajah menyerang Rumah Sakit Indonesia pada 19 Oktober 2024, tanpa alasan untuk melawan, setelah 15 hari memutus jalur pasokan, menghancurkan pusat kemanusiaan ini dengan dampak yang masih belum dapat kami perkirakan.”
Sementara itu, relawan medis MER-C dari RS Indonesia telah dievakuasi ke Gaza tengah.
“Relawan medis MER-C dari Indonesia telah menghabiskan 2 bulan terakhir di rumah sakit Indonesia untuk memberikan bantuan medis, khususnya kepada mereka yang mengungsi di Gaza utara. “, katanya.
Ia menambahkan, “mereka melihat selama ini rumah sakit Indonesia digunakan untuk pekerjaan kemanusiaan.”
Sekadar informasi, RS Indonesia berlokasi di Beit Lahiya, kota berpenduduk kurang lebih 90.000 jiwa di bagian utara Gaza.
Rumah sakit ini terletak di sebidang tanah seluas 16.000 meter persegi (172.200 kaki persegi) yang disumbangkan oleh pemerintah Gaza pada tahun 2011.
Rumah sakit tersebut telah menerima ratusan pengungsi yang mengungsi di sana.
Rumah sakit ini juga dekat dengan kamp pengungsi Jabalia.
(geosurvey.co.id/Farrah Putri)
Beberapa berita terkait RS Indonesia di Gaza dan konflik Palestina dan Israel