Pasukan komando Israel melakukan operasi penculikan di Lebanon utara
Tribune News.com – Komandan angkatan laut Israel menyerang Lebanon utara pada 1 November dan menculik seorang pria Lebanon, kata Hassan Al-Alik, jurnalis terkemuka al-Mahta.
Pada hari Jumat, sekitar 25 tentara mendarat di pantai Lebanon di kota Batroun, selatan Tripoli.
Mereka menyerbu sebuah teluk dekat pantai dan menculik seorang pria Lebanon sebelum melarikan diri dengan speedboat, kata laporan itu.
Alec memberikan rekaman kamera pengawas dari kejadian tersebut yang menunjukkan sekelompok tentara membawa orang yang telah pergi.
Pria yang diculik itu diidentifikasi sebagai Imad Amaz, yang sedang mengikuti kursus pelatihan kapten di sebuah institut maritim di daerah tersebut.
Alec juga mengatakan bahwa pasukan keamanan Lebanon sedang menyelidiki insiden tersebut karena mereka mencurigai pasukan komando Israel bekerja sama dengan marinir Jerman yang dikerahkan di lepas pantai Lebanon sebagai bagian dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Dengan berkolaborasi dengan Angkatan Laut Jerman, pasukan komando Israel dapat memastikan bahwa Angkatan Laut Lebanon, yang aktif di wilayah tersebut untuk memerangi penyelundupan Eropa, tidak akan mampu mengganggu operasi tersebut.
Alec menduga pasukan komando Israel mungkin berasal dari tentara Israel cabang Syiah 13 atau Sirat Mutkal.
Halaman 13 secara khusus menangani serangan laut ke darat, sabotase, pengumpulan intelijen maritim, penyelamatan musuh maritim dan kapal selam.
Serit Mutkal adalah unit investigasi khusus Staf Umum Israel (Mutkal).
Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Ali Hamih, mengatakan kepada media pada hari Sabtu bahwa orang yang diculik adalah kapten kapal sipil dan komersial dan sedang belajar di lembaga sipil.
Dia mengatakan bahwa pemerintah dan badan keamanan sedang melakukan penyelidikan yang diperlukan sehubungan dengan hal ini.
Kantor berita Saudi, mengutip sumber-sumber di Gerakan Perlawanan Islam, mengatakan orang yang diculik adalah anggota senior Hizbullah.
Namun, departemen hubungan media Hizbullah membantah tuduhan Hadath.
Dalam sebuah pernyataan, departemen hubungan media mengatakan: “Kebijakan kami sangat jelas. Kami telah memperjelas dan menegaskan dalam pernyataan sebelumnya bahwa tidak ada sumber di Hizbullah atau sumber mana pun yang dekat dengan Hizbullah yang akan membagikan informasi apa pun yang dituduhkan kepada Atheisme dan saluran afiliasinya. tidak akan menyerah, yang mempunyai andil dalam mesin propaganda Zionis terhadap kami dan rakyat Lebanon.”
Sumber: Buaian