geosurvey.co.id – Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait Program Makan Gratis (MBG) menggunakan dana zakat yang diusulkan Ketua DPD RI Sultan Najamudin.
Prabow menegaskan, pemerintah siap dengan anggaran MBG.
“Iya menurut saya ada administrasi zakatnya. Yang jelas dari pemerintah, pemerintah pusat kita siap. Anak-anak kita Indonesia akan diberi makan pada tahun 2025,” kata Prabowo saat menghadiri konsolidasi Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Jakarta, Kamis (16/16/2025).
Bahkan, memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk turut serta membantu pelaksanaan program MBG.
Joko Widodo, mantan Menteri Pertahanan Presiden ke-7 RI, berharap kontribusi pemerintah daerah harus efektif dan tepat sasaran.
Kemudian dari pemerintah daerah mau ikut, gubernur, resimen mau ikut, kita buka.
“Siapapun yang mau ikut boleh, asalkan efisien, dan yang penting tujuannya tidak ada kebocoran,” ujarnya.
PBNU dan MUI meminta peninjauan kembali
Usulan MBG soal kekerasan investasi juga diamini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua PBNU Yahya Cholil meminta dikaji lebih dalam usulan Stakf Najamuddin, karena kaidah Islam sudah memiliki jenis manfaat zakatnya masing-masing.
John menegaskan, siswa miskin merupakan penerima manfaat dana MBG melalui dana zakat jika dilaksanakan sepenuhnya.
Dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025), ia mengatakan, “Perlu ada kajian ulang siapa yang menerima siapa? “Kalau khusus untuk anak-anak miskin, harus lebih berhati-hati terhadap situasi umum dan orang-orang tersebut.”
Sementara itu, Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengungkapkan usulan investasi dana zakat di MBG menuai beragam pendapat di kalangan ulama.
Namun, lanjutnya, tidak ada perbedaan pendapat jika MBG yang dibiayai melalui Zakat diterima oleh siswa yang tidak bisa.
Dikatakannya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/1/2025) “Akan terjadi perbedaan pendapat atau perbedaan pendapat di kalangan ulama jika dana zakat tidak menyasar anak-anak dari keluarga kurang gizi dan kurang mampu.”
Meski demikian, Anwar mengungkapkan usulan tersebut tidak akan menjadi masalah jika MBG dibiayai melalui pendanaan INFAQ.
Sehingga semua siswa dari keluarga miskin bisa diterima.
Sebab, kata Anwar, pengelolaan wakaf atau sedekah tidak seketat zakat.
“Tetapi memberikan MBG kepada anak-anak keluarga, jika tidak diambil dari dana Infaq dan Sedekah tentu tidak tepat, karena ketentuan penyaluran dana Infaq dan Sedekah tidak seketat ketentuan penyaluran Zakat.
Beliau menjelaskan, “Ashnaf yang dapat menerima dana zakat hanya ada delapan orang, yaitu orang-orang fakir, orang-orang miskin, orang-orang fakir, orang-orang yang berpindah agama, orang-orang yang berhutang, orang-orang yang mau memerdekakan diri, Ibnu Sabil dan Fi Sabililal.” .
Di sisi lain, Anwar menyarankan, jika pemerintah memang memiliki keterbatasan anggaran untuk melaksanakan program MBG, maka tidak bisa diatur.
“Tahun depan kalau anggarannya sudah ada, baru dilaksanakan secara penuh yaitu 5 atau 6 hari dalam seminggu,” tutupnya.
Pernyataan Lengkap Presiden DPD RI tentang Dana Zakat yang diajukan Danai MBG
Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin meresmikan Dana Program Makan Gizi Gratis (MBG) dengan menggunakan dana Zakat.
Najamudin mengatakan tawaran itu merupakan ciri khas masyarakat Indonesia yang kooperatif dan dermawan.
Selain itu, potensi zakat di Indonesia sangat besar.
“Bagaimana kita mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program gizi gratis ini? Gedung Nusantara V, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2025).
Ia yakin usulan tersebut akan diterima dengan baik oleh masyarakat karena ikut terlibat langsung dalam pendanaan program MBG melalui zakat.
Oleh karena itu, Najamuddin berharap pemerintah memanfaatkan potensi zakat melalui lembaga zakat seperti lembaga zakat pemerintah (Bahlas).
Selain itu, ia juga meminta negara lain turut berkontribusi mendukung program MBG.
“Jadi pemerintah tidak bekerja sendiri dengan anggaran saat ini. Saya sudah menghubungi beberapa duta besar dan saya katakan di negara kita sendiri, negara kita mempunyai program besar yang disebut makanan bergizi gratis. Apalagi kalau luar negeri juga mau berkontribusi,” tuturnya.
(geosurvey.co.id/yohanes liestyo poerwoto/rina ayu panca rini)
Lebih banyak artikel terkait program nutrisi gizi gratis