Laporan jurnalis geosurvey.co.id Fransiskus Adhiyuda
geosurvey.co.id, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam terhadap pihak-pihak yang berupaya menghancurkan dan mematikan demokrasi di Indonesia.
Apalagi, kata Histo, kemerdekaan Indonesia diraih dengan pengorbanan yang sangat besar. Dimana lebih dari 6,5 juta rakyat Indonesia gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Histo menggelar konferensi pers terkait Pilkada Serentak 2024 di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
“Betapa berharganya pemerintahan rakyat”. Oleh karena itu pimpinan PDI akan terus mempertanyakan berbagai kejatuhan yang mematikan demokrasi kita, kata Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini juga membahas upaya mengakhiri demokrasi saat ini.
Dimulai dari intervensi Mahkamah Konstitusi (MK) yang melakukan berbagai upaya untuk mengubah syarat calon presiden dan wakil presiden. Oleh karena itu, Joko Widodo (Jokowi), putra Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), diperbolehkan menjadi Wakil Presiden.
“Apa yang diberikan PDI Parjuangan terinspirasi dari pernyataan Prof. Nisa Bhakti Ahad menegaskan, dibutuhkan lima kali pemilu bagi Jokowi untuk melemahkan demokrasi, kata Histo.
Akibat keterlibatan Partai Brown, terkikisnya demokrasi yang berkeadilan yang merupakan kekuatan penting dalam menjaga demokrasi berdasarkan hukum, lanjutnya.
Hasto juga menegaskan, kecenderungan Partai Coklat atau Polri untuk menggelar Pilkada Serentak 2024 patut dipertanyakan. Termasuk 5 pemilu untuk memperbaiki kerusakan demokrasi.
“Ini mematikan masa depan Indonesia, dimana lebih dari 6,7 juta masyarakat Indonesia sedang memperjuangkan kemerdekaan. Suara rakyat adalah suara Tuhan,” jelasnya.