geosurvey.co.id – Pembalap Tim Ducati Lenovo Francesco “Pecco” Bagnaia menolak keras gagasan pembatalan balapan 2024. Balapan MotoGP Valencia tanpa seri alternatif. Pecco Bagnaia ingin mengejar poin di tahun 2024. Kejuaraan Dunia MotoGP.
Balapan MotoGP Valencia 2024 berwarna abu-abu setelah banjir dan badai Dana melanda wilayah Valencia.
Lintasan Ricardo Tormo yang digambarkan sebagai balapan 2024 juga mengalami kerusakan. Lintasan balap MotoGP Valencia.
Akses jalan utama menuju lintasan bobrok dan rusak parah.
Hal ini menimbulkan ketidakpastian pada seri terakhir MotoGP 2024 di Valencia yang semula dijadwalkan pada 15-17. Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol terdampak banjir yang mengancam terhentinya seri MotoGP yang berakhir pada 2024. (Twitter @crash_motogp)
Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP 2024 belum memutuskan apakah seri Valencia akan dibatalkan atau dipindahkan ke sirkuit lain.
Ada laporan bahwa beberapa sirkuit seperti Lusail, Portimao dan Jerez Angel-Nieto kemungkinan akan diganti jika Grand Prix Valencia dibatalkan.
Di sisi lain, pebalap MotoGP 2024 yang paling diuntungkan dengan kondisi ini adalah Pecco Bagnaia.
Pecco bersama Jorge Martin menjadi dua pebalap tersisa yang masih berpeluang meraih kemenangan di tahun 2024. Kejuaraan Dunia MotoGP.
Pada tahun 2024, Jorge Martin memimpin klasemen MotoGP dengan 453. Dia unggul 17 poin dari peringkat kedua Pecco Bagnaia.
Pada praktiknya, dengan dua seri tersisa, termasuk Malaysia dan Valencia, Pecco masih berpeluang mempertahankan status Juara Dunia MotoGP yang diraihnya pada 2022 dan 2023.
Namun skenario penerapannya dinilai sulit karena finis pertama di sprint dan balapan utama GP Malaysia dan Valencia tidak dijamin.
Apalagi dengan dibatalkannya seri Valencia tanpa penggantinya, wajar jika Pecco Bagnaia sedikit kesal.
Bagnaia tidak yakin balapan di Valencia adalah hal yang benar untuk dilakukan, namun yakin ada lebih banyak peluang untuk mencoba dan memastikan putaran final digelar di suatu tempat.
“Bagi saya, yang paling sulit adalah sisi etika, karena sejujurnya balapan di sana itu seperti pesta,” kata Bagnaia seperti dikutip laman Crash.
“Ini seperti momen untuk dinikmati. Dan mengetahui situasinya seperti itu, itu tidak benar.”
“Kami selalu sangat menghormati apa yang terjadi di dunia. Kita semua hidup di bawah langit yang sama, jadi mungkin tidak tepat berkendara ke sana,” ujar mantan pebalap Pramac Prima Racing itu.
“Tetapi jika itu pilihan saya, saya lebih suka tidak mengemudi ke sana. Tapi itu bukan keputusan saya,” kata FB1.
Apa pun yang diputuskan Dorna adalah baik dan adil, tapi saya pikir kami memiliki lebih banyak peluang untuk mencobanya.
Ditanya siapa yang ingin menggantikan Valencia, Bagnaia menolak berkomentar, namun mengakui tidak adil jika mengesampingkan putaran final sepenuhnya.
“Sekarang bukan waktunya untuk mengatakan apa yang saya inginkan,” katanya.
“Kami akan menunggu dan semua yang mereka putuskan akan baik-baik saja. Mungkin tidak adil jika balapan terakhir dibatalkan, tapi bukan saya yang harus memutuskan,” pungkas suami Domizia Castagnini itu.
(geosurvey.co.id/Giri)