geosurvey.co.id – Pada Kamis (12/5/2024), anggota parlemen Lebanon Hassan Ezzedine menegaskan Hizbullah tidak akan diam jika Israel terus melanggar gencatan senjata.
Dalam wawancara dengan Al Mayadeen, Ezzedine berkata, “Kesabaran ada batasnya.” Ia meminta panitia yang bertugas memantau pelaksanaan Resolusi No. 1701 untuk memenuhi tugasnya.
Ezzeddine menegaskan Hizbullah masih bertekad untuk tidak melanggar perjanjian gencatan senjata, namun pelanggaran yang dilakukan Israel sudah keterlaluan.
“Kita sudah menang, perlawanan tetap berdiri dan akan selalu berdiri membela tanah kita,” tegasnya. Kritik terhadap Amerika Serikat dan proses gencatan senjata
Wakil ketua dewan politik Hizbullah, Mahmoud Komati, mengkritik proses gencatan senjata yang dianggapnya tidak jelas.
Ia juga mengkritik AS yang bersikap lunak dan membiarkan Israel melakukan pelanggaran yang tidak bersalah.
“Pengabaian komite pemantau gencatan senjata memang disengaja,” kata Komati, Rabu (4/12/2024).
Dia menekankan bahwa Israel adalah pihak yang membutuhkan gencatan senjata yang efektif. Pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel
Pihak berwenang Lebanon mengatakan Israel telah melakukan 18 pelanggaran dalam dua hari pertama gencatan senjata, Anadolu Agency melaporkan.
Antara Rabu, 27 November 2024 hingga Kamis, 28 November 2024, pelanggaran tersebut dilaporkan dalam pengumuman militer Israel dan sumber berita, termasuk Kantor Berita Nasional Lebanon. Detail pelanggarannya
Pelanggaran 27.11.2024 Rabu
1. Drone Israel menabrak sebuah mobil di kota Marka, dan dua orang terluka.
2- Pesawat tempur Israel menyerang wilayah yang diklaim oleh Hizbullah.
3. Tank Israel menyerang kota Kafr-Shuba dan Al-Wazzani.
4. Artileri Israel menghantam beberapa kota di daerah Marjayoun.
5. Drone Israel terbang di atas kota Tay dan Bint Jbeil.
Pelanggaran Kamis 28 November 2024
1. Pasukan Israel menembaki jurnalis di kota Hiam, melukai dua orang.
2. Artileri Israel menghantam gerbang Fatima.
3. Tentara Israel menangkap empat warga Lebanon selatan yang dituduh mendekati tentara Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mereka yang ditangkap adalah anggota Hizbullah, dan salah satunya adalah pemimpin lokal.
Pelanggaran-pelanggaran ini menyoroti ketegangan yang terus berlanjut antara Lebanon dan Israel, serta tantangan dalam melaksanakan gencatan senjata yang telah disepakati. Konten ini ditingkatkan dengan kecerdasan buatan (AI).