Laporan tersebut disiapkan oleh reporter geosurvey.co.id Reynas Abdila
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kasus pemerasan uang ratusan juta yang dihadapi B, warga Santer, Jakarta Utara, dinilai janggal.
Cara pemerasan ini terungkap hanya karena korban dijanjikan oleh penjahat yang mengaku dukun bahwa ia bisa mengusir setan dari rumahnya.
Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ari Siyam Indradi mengatakan, cerita kejadian tersebut patut membuat pelapor takut dengan kejadian tersebut.
Menurut pembicara, dia percaya bahwa orang yang terbunuh itu mempunyai setan di rumahnya, yang akan mengambil putranya.
“Cara penipuan ini baru terjadi di Jakarta Utara. Pelapor yakin pelapor disuruh membawa emas dan uang tunai sebagai syarat ritual (pengusiran setan),” kata Ade Ari kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12). ) /11/2024).
Betapapun takutnya sang reporter, dia akhirnya mengikuti instruksi reporter tersebut.
“Ya karena pelapor takut, salah satu narasumber mengatakan bahwa rumah pelapor kerasukan setan karena pelapor terlebih dahulu menumpahkan darah di kayu salib dan setan ingin mengambil atau mengambil anak tersebut. Dia mengeluh makanya dia mengeluh tenang, takut dan akhirnya mengikutinya,” ujarnya.
Usai dilakukan penyelidikan, tim penyidik membenarkan barang bukti yakni dua botol berisi air dan garam meja.
Polisi meminta masyarakat lebih waspada untuk meredam pergerakan pelaku yang berjumlah tiga orang perempuan dan satu laki-laki.
Bentuk penipuan ini dikhawatirkan akan mendatangkan korban baru.
Sebelumnya, seorang perempuan bernama B kehilangan ratusan juta rupee setelah ditipu penipu yang diduga memerasnya.
Petugas Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Pasar Sunter, Jakarta Utara, pada Jumat (11/1/2024).
Dalam riwayat kejadian, korban bertemu dengan pelaku yang berjumlah tiga orang, laki-laki dan perempuan.
Korban menceritakan kepada pelaku bahwa rumah korban dipenuhi setan yang harus diusir atau anak korban akan diambil oleh mereka.
Korban yang khawatir menuruti permintaan pelaku untuk melakukan semacam ritual.
Namun saat menunaikan ibadah haji, korban harus mengirimkan uang senilai lebih dari 500 juta GEL kepada pelaku.
“Korban diajak ritual menggunakan uang untuk mengusir setan,” kata Ade Ari.
Usai mengirimkan uang, pelaku berjenis kelamin laki-laki melarikan diri.
Korban yang marah melapor ke Polres Jakarta Utara dan sedang dilakukan penyelidikan.
Pelaku penyidikan, korban mengalami kerugian sebesar Rp 500 juta, tutupnya.