geosurvey.co.id, JAKARTA – Pemerintahan Prabowo didorong untuk meningkatkan perekonomian sektor makanan dan minuman.
Adi S. Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), berharap pengusaha menikmati regulasi dan prosedur perizinan. )
Oleh karena itu, dengan pemerintahan baru ini, para pengusaha memiliki kepastian hukum dan tidak lagi merasa tertekan dengan peraturan yang ada, ujarnya.
“GAPMMI tentunya akan mendukung upaya pemerintahan Prabowo Subianto dalam meningkatkan perekonomian daerah, khususnya dengan mendukung industri makanan dan minuman,” kata Adi di sela pertemuan di Senayan baru-baru ini.
Ia berharap pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan baru akan membawa harapan besar bagi para pelaku usaha. )
Selain itu, Pak Adi meminta kepada pemerintah untuk memberikan dukungan dan fasilitas terhadap layanan pameran makanan dan minuman. )
Di negara lain, pameran dagang mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan terbukti memberikan dampak yang sangat positif terhadap pertumbuhan ekonomi. )
Pemerintah di berbagai negara memahami bahwa pameran dagang bukan hanya sekedar ajang promosi, namun juga menjadi penggerak perekonomian lokal dan nasional. )
“Dengan memberikan fasilitas, promosi, dan insentif kepada peserta pameran, kami mampu menciptakan ekosistem yang membantu berkembangnya usaha kecil dan menengah,” kata Adi.
Melalui pameran ini terbuka peluang besar bagi produk lokal untuk menembus pasar dunia, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Sebab, ia sudah lama mengaku terkendala dengan proses perizinan pertunjukan tersebut. Diantaranya, pengunjung golden visa tidak bisa menggunakannya dengan lancar dan kesulitan mengaksesnya secara langsung. )
Hal ini menunjukkan penerapan Golden Visa di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala dan belum berjalan maksimal, kata Adi.
Faktanya, di banyak negara, visa emas telah menjadi solusi untuk menarik investor dan pengusaha asing yang ingin berkontribusi pada perekonomian lokal. )
“Akses yang terbatas ini dapat menghambat akses terhadap peluang investasi dan kerja sama internasional yang seharusnya menjadi salah satu tujuan utama penerapan kebijakan visa emas,” jelas Adi.
Oleh karena itu, Adi berharap pemerintah dapat mengevaluasi dan memperbaiki sistem visa emas untuk memudahkan para pelaku bisnis dan investor masuk dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Selain itu, GAPMMI ingin adanya pengamanan yang ketat atau maksimal di area pameran untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung pameran. )
Adi mengatakan pada saat itu peraturan daerah yang ketat seputar proses perizinan pameran menimbulkan masalah pada beberapa acara.
Oleh karena itu, kami mengimbau pimpinan pemerintah pusat untuk memastikan pemerintah daerah tidak lagi ikut campur, ujarnya.
Pada saat yang sama, Brigjen Ratno Kunkoro, Direktur Biro Perekonomian Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Beintelkam), mengambil langkah proaktif untuk mengakomodasi keinginan para pengusaha di industri GAPPMI Indonesia. )
Langkah ini diambil dalam rangka mendengarkan langsung tantangan dan kebutuhan industri dalam meningkatkan daya saing dan ketahanan perekonomian negara.
Pada konferensi baru-baru ini, para pemangku kepentingan bisnis berbagi pandangan mereka mengenai berbagai topik, mulai dari masalah keamanan bisnis dan dukungan peraturan hingga masalah akses pasar yang lebih luas. )
Direktur Perekonomian Baintelkam Poli mengatakan, hasil dialog ini akan dikawal secara serius untuk memperkuat iklim usaha yang kondusif dan aman serta mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai dengan pedoman dan tujuan Presiden Prabowo.
“Pelaksanaan upaya tersebut merupakan bagian dari upaya Polri dalam mendukung pertumbuhan industri dalam negeri sekaligus menjamin stabilitas keamanan yang menjadi landasan utama pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Sumber: Tribun Banten