Reporter geosurvey.co.id Rina Ayu melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia harus memiliki rencana respons kesehatan yang mampu menghadapi epidemi berikutnya.
Ia mengatakan, alat dan pelayanan kesehatan harus diproduksi dalam negeri dan obat serta vaksin tidak lagi datang dari luar negeri.
“Kita berharap industri farmasi di Indonesia bisa dibangun, sehingga jika terjadi wabah lagi, Indonesia bisa bertahan, tidak perlu impor, cukup beli produk kita,” ujarnya dalam pertemuan saat membuka Kesehatan. Inovasi. Acara (HAI 2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (8/11/2024).
Mengambil pelajaran dari wabah Covid baru-baru ini, dia mengatakan akses terhadap pasokan medis dan obat-obatan sangat terbatas.
Warga kekurangan ventilator, obat-obatan dan APD, sehingga banyak nyawa melayang karena tidak bisa diselamatkan akibat Covid.
Pemerintah berkomitmen membangun sistem kesehatan Indonesia yang tangguh, aman, dan tangguh jika terjadi pandemi lagi.
Budi Gunadi menjelaskan: “Untuk itu kita akan mendorong pengembangan industri kesehatan, pengembangan industri farmasi, dan pengembangan industri pelayanan kesehatan di tingkat nasional.”
Salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia adalah Dexa Group.
Direktur Utama PT Dexa Medica V Hery Sutanto menyambut baik usulan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pihaknya menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah dengan menggunakan seluruh alat negara.
Di sisi lain, pihaknya meminta izin dan regulasi disederhanakan dan diterima pemerintah.
Seperti dimasukkannya obat-obatan alami yang disetujui sebagai produk perlindungan tanaman dalam Skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Belum bisa dipakai untuk JKN, karena harus ada perubahan undang-undang, peraturan, dan sebagainya. Harapannya kalau bisa dipakai seperti di Jerman, Jepang, pada pengobatan konvensional, selalu ada bagiannya. pengobatan berdasarkan hal-hal yang umum digunakan di negara-negara maju. Ya, di Indonesia juga akan sama,” Hery.