
geosurvey.co.id – Presiden Subianto memberikan tanggapannya kepada warga negara Indonesia (WNI) untuk menembak dalam patroli laut Malaysia.
Prabovok menemukan harapan meneliti pembuatan film warga Indonesia di Malaysia.
“Ya, kami berharap, tentu saja, untuk melakukan studi,” kata Prabovok.
Selain itu, Prabowo juga mengingatkan warga negara yang tidak berpartisipasi dalam acara ilegal seperti merokok di negara -negara asing.
Karena ini tidak mengecualikan kemungkinan negara asing, jika negara tersebut memiliki kegiatan ilegal.
“Tapi aku mengingatkanmu bahwa aku tidak ingin bekerja dalam kegiatan ilegal.”
“Jika diproses di negara asing, ia akan memainkan risiko negara asing,” kata Prabovok.
Great -gradidadira juga beralih ke publik, mereka harus berbohong kepada sindit tertentu, dan masyarakat harus penuh perhatian.
Akhirnya, Prabovo percaya bahwa pemerintah Malaysia akan melakukan penelitian terbaik dalam pembuatan film warga.
“Jadi orang -orang kita tidak ingin menjanjikan janji itu dalam serikat pekerja.”
“Kami berhati -hati, ingat bahwa Malaysia akan menjadi penelitian terbaik,” tambah Prabovok. Urusan Luar Negeri Kementerian Indonesia membutuhkan kesiapan kekuasaan Malaysia untuk menyelidiki kasus warga negara
Mirza Nurchuyaat mengatakan Kementerian Luar Negeri Indonesia (Mirza Nurchuya, pemerintah Malaysia, meminta pemerintah pemerintah, untuk menyelidiki kasus tersebut menentang pembuatan film Malaysia Indonesia (WNI).
“Ya, kami meminta pemerintah Malaysia untuk serius, dan kami pikir itu diteruskan ke masalah asing,” kata Mirzak, Kementerian Urusan Indonesia, Jakarta, Kamis (2012.01.30).
Mirza belum mengetahui catatan diplomatik yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, otoritas Malaysia merespons.Â
“Aku akan memeriksa lagi, tapi aku berharap untuk menjadi jawabannya,” katanya.
Tentu saja, Badan Maritim Malaysia (APMM) memperkuat penguatan kapal terhadap kapal, duduk di air 5 warga negara Indonesia di Tanjung Ru, Selangor, Malaysia.
Insiden itu terjadi pada hari Jumat, 24 Januari 2025, pukul 3:00.
Selama patroli, APMA menemukan mangkuk dan memintanya untuk menyeretnya.Â
APMM meminta perlawanan untuk menendang kapal.Â
Hal ini menyebabkan kematian warga negara Indonesia, dan empat lainnya terluka.Â
Empat korban yang terluka dirawat di dua orang kritis dan rumah sakit Malaysia. Korban menyangkal kisah kekuatan Malaysia
Penuntutan awal, lima warga negara Indonesia tidak berada di staf ilmu komputer dan duduk di kapal Malaysia, Tanjung Ru, Selangi, Malaysia melalui jalur ilegal di sekitar air.
Dari lima orang yang menjadi korban penembakan Patroli Laut Malaysia, hanya satu orang yang membawa paspor.
Kedutaan Besar Indonesia menerima informasi yang diterima oleh Kuala -lummpur untuk bertemu dengan korban dengan luka. Pertemuannya adalah Rabu, 29 Januari 2025, Rabu.Â
Dua warga negara Indonesia, yang ditemukan dalam situasi yang stabil, membantah senjata tajam terhadap warga negara Indonesia yang berada di kapal, sebagai otoritas Malaysia.
“Mereka berdua menjelaskan garis waktu acara dan penumpang Indonesia mencatat bahwa tidak ada penolakan terhadap senjata akut terhadap aparatus APMM,” direktur kementerian Indonesia Indonesia, Yuda Nuugha, 09/20/2012.
Selain itu, masalah asing Kementerian Indonesia juga mengirimkan catatan diplomatik untuk insiden tersebut.Â
Catatan diplomatik dikirim ke Malaysia untuk menyelidiki peristiwa penembakan, termasuk tindakan hukum yang direncanakan saat menggunakan kekuatan berlebihan.
Patroli Laut Malaysia sudah mati, dikirim ke negara itu.Â
Mayat itu terbang ke Kuala -lummpura ke Pecanbara dan mengikuti kota asalnya di Pulau Ratuts, pada hari Rabu, Rabu (29.01.2025).
(geosurvey.co.id/faryyanida putwiliani / Danang triathmojo)
Baca berita lain yang terkait dengan warga negara Indonesia yang difilmkan oleh polisi Malaysia.