geosurvey.co.id, PROBOLINGO – Saat ini arus informasi di dunia maya semakin meningkat akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Oleh karena itu, pengguna media sosial di Internet tidak boleh terlibat dalam penyebaran berita palsu, harus dapat menjaga privasi dan melindungi informasi pribadi, serta berhati-hati saat memposting di media sosial.
Pakar media sosial sekaligus pemimpin penelitian tersebut mengatakan: “Netizen yang cerdas, kreatif, dan inovatif berarti pengguna internet yang selalu sadar diri dan menggunakan otaknya dalam beraktivitas, bekerja sama, berinteraksi, dan berjejaring antar netizen, terutama memposting, mengobrol, dan berbagi.” kata pakar media sosial dan penulis utama studi tersebut. Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung, Jawa Timur dalam keterangannya saat diskusi Literasi Digital Bagian Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul-Jadid Petan, Probolingo, Jawa Timur pada Rabu (9/10/2024).
Dengan kata lain, kemampuan berpikir kritis dan analitis, menjaga privasi dan keamanan, serta berkomunikasi secara sopan dan bertanggung jawab, tambah May Santee.
Sebagai pengguna media sosial yang inovatif, Anda harus mampu menggunakan teknologi media sosial terkini, mencoba platform dan fitur media sosial baru, bereksperimen dengan berbagai format konten, dan mengikuti perkembangan tren media sosial
Misalnya Chat GPT, Gemini, Copilot, Gamma, Remaker, dll, tegas May.
Di sisi lain, Dirjen PB PMII Shofiullah Kokro mencatat pentingnya memahami cyberbullying sebagai tantangan yang dihadapi generasi muda.
Cyberbullying dapat menyebabkan rendahnya harga diri, kesehatan mental, isolasi sosial, dan trauma, bahkan pikiran untuk bunuh diri.
“Meningkatnya ketergantungan pada media digital berpotensi menurunkan tingkat kesehatan mental. Angka Children’s Fund tahun 2022 menunjukkan bahwa hampir 60 persen anak-anak dan remaja pernah menjadi korban cyberbullying, sementara 50 persen anak-anak dan remaja mengaku menjadi korban cyberbullying. ” Syafiullah Kokro menjelaskan.
Selain itu, menurut Ketua LKP Mitra Alimu Tulanggang Khatib Ulam, kreativitas dan inovasi di media sosial sangat diperlukan untuk menciptakan konten-konten positif yang mendidik, inspiratif dan mampu mendorong kolaborasi antar pengguna. Diskusi Literasi Digital Bagian Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul-Jadid Petan, Probolingo, Jawa Timur, Rabu (9/10/2024). (Eksklusif) “Gunakan media sosial untuk menyebarkan informasi bermanfaat dan mendorong perubahan positif. Kampanyekan isu-isu sosial, lingkungan, dan kesehatan, serta ajak teman dan pengikut untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif,” kata Khatib Al-Imam