geosurvey.co.id, JAKARTA – Jumlah pengguna domain .id di Indonesia terus berkembang pesat hingga mencapai total 1,215 juta pengguna terdaftar, atau menguasai 51% dari total pasar domain Indonesia yang berjumlah 1,9 juta nama domain.
Peningkatan jumlah pengguna domain .id ini juga menyebabkan perubahan jumlah pengguna domain .com yang kini turun hingga 40%.
“Pencapaian ini merupakan bukti nyata kerja keras, kolaborasi dengan registrar dan komitmen kuat dari Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) untuk menjadikan domain.id sebagai pilihan utama secara nasional dan internasional.”
“Selain itu, domain .id telah digunakan di lebih dari 180 negara. Kami berkomitmen terus mengembangkan dan menargetkan 1.350.000 domain .id terdaftar pada tahun 2025,” kata Presiden PANDI John Sihar Simanjuntak dalam pertemuan konferensi pers, Rabu di Jakarta ( 22/01/2024).
Menurut John, tingginya jumlah pengguna nama domain .id mencerminkan kuatnya minat masyarakat terhadap domain .id sebagai identitas digital yang terpercaya.
Berdasarkan laporan statistik PANDI 2024, 3 besar pangsa pasar domain .id ditempati oleh .my.id dengan 440.518 untuk posisi pertama, disusul oleh ~.id dengan 286.097, dan posisi ketiga ditempati oleh .biz. id dengan 180.632.
John menjelaskan, domain .id terus menunjukkan daya saingnya dengan meraih pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan domain .com di Indonesia.
Posisi tersebut secara tidak langsung menjadikan domain .id sebagai salah satu pilihan para pelaku usaha dan masyarakat tanah air dalam membangun ekosistem Internet yang inklusif, inovatif, dan kompetitif, ujarnya.
Berdasarkan data Asia Pacific Top Level Domain Association (APTLD) per Oktober 2024, pangsa pasar domain .id di Indonesia menunjukkan tren positif.
Pada tahun 2022, pangsa pasar domain .id hanya sebesar 39 persen, sedangkan domain .com masih mendominasi sebesar 47 persen.
Namun pada tahun 2023, jumlah pengguna domain .id akan meningkat menjadi 43%, sedangkan jumlah pengguna domain .com akan menurun menjadi 42%.
Data terakhir Oktober 2024 menunjukkan domain .id kini menguasai 51% dari total pasar domain Indonesia sebanyak 1,9 juta nama domain, sedangkan .com turun hingga 40%.
John Sihar Simanjuntak menambahkan, PANDI juga mendukung pelestarian aksara Bali melalui inovasi digital. “Kitab Bali memiliki nilai sejarah dan budaya yang besar,” ujarnya.
“Bersama Universitas Udayana, organisasi terus berupaya mendorong digitalisasi aksara Bali agar tidak tersesat di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini,” kata John.
Pada bulan November 2024, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) menerbitkan Aturan Pembuatan Referensi Label Tingkat Kedua (LGR) untuk aksara Bali.
Selanjutnya, PANDI akan segera merilis second-level domain name (DTD) aksara Bali yang juga akan menjadi second-level domain name (IDN) pertama di Indonesia yang diinternasionalkan.
LGR adalah panduan teknis yang digunakan untuk menentukan apakah karakter dalam nama domain dapat diterima di Sistem Nama Domain (DNS), termasuk IDN, sehingga memungkinkan orang di seluruh dunia untuk menggunakan nama tersebut sebagai nama domain atau dalam pemrograman komputer.
Pemberantasan perjudian online melalui IDADX
John mengatakan pihaknya juga mendukung upaya pemerintah dalam memberantas pertumbuhan perjudian online yang merugikan perekonomian dan kehidupan sosial Indonesia.
Melalui platform Indonesia Domain Abuse Data Exchange (IDADX), pihak aktif turut serta mendukung pemerintah dalam pemberantasan perjudian online.
Berdasarkan data laporan idadx.id, 89.975 URL akan terpengaruh oleh konten perjudian online pada tahun 2024.
Cara kerja IDADX adalah sistem Infringement Identification and Monitoring Assistant (BIMA), sebuah alat atau bot otomatis dalam IDADX yang dengan cepat mengidentifikasi dan mengeskalasi laporan penyalahgunaan nama domain. Jika penyalahgunaan domain teridentifikasi dan terbukti, PANDI akan memberitahukan dan menerapkan prosedur suspensi.
Model yang digunakan IDADX dapat diadaptasi oleh negara-negara lain di Asia Pasifik yang mungkin menghadapi tantangan serupa terkait ancaman siber.
Upaya ini diharapkan dapat memastikan sistem pelaporan perjudian online terus berkembang dan berkelanjutan.