Demikian dilansir jurnalis geosurvey.co.id Eko Sutriyanto
geosurvey.co.id, JAKARTA – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, tak terkecuali dunia pendidikan, khususnya siswa sekolah.
Namun, masih ada kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi AI secara positif dan bertanggung jawab, khususnya ChatGPT, di kalangan pelajar.
Fakta tersebut menginspirasi mahasiswa Universitas Merku Buana pengelola Kuliah Peduli Masyarakat (KPN) untuk mengadakan konsultasi di SMAN 19 Batavia.
Ketua Pelaksana KPN Nafius Sholeh mengatakan, siswa IPS kelas 11-4 SMAN 19 Batavia diperkenalkan dengan ChatGPT sebagai alat untuk membantu mereka dalam proses pembelajaran.
“Kami menjelaskan cara cerdas menggunakan ChatGPT untuk mengatur tugas, bertanya, dan meningkatkan pemahaman materi, dengan harapan siswa dapat berbuat lebih banyak dengan teknologi AI tanpa mengurangi kemampuan berpikir kritisnya,” kata Nafius kepada wartawan, Jumat (15). /11/2024).
Narasumber yang memberikan materi: Nafius Sholeha Muqlis Salma (Manfaat ChatGPT), Faiza Ulfa (Pengenalan ChatGPT), Windy Wahuni (Efek dan Etika Penggunaan ChatGPT), Febisia Helena Sentosa (Praktik Implementasi ChatGPT) dan Mira Monalisa (Inkuiri di ObrolanGPT).
“Dengan pendekatan interaktif, kami menyajikan studi kasus penggunaan ChatGPT dalam konteks akademis, dan siswa diberikan contoh nyata bagaimana alat tersebut dapat digunakan untuk menentukan tugas, melakukan penelitian awal, dan mencari inspirasi,” ujarnya.
Nafius mengatakan, penting untuk membatasi penggunaan AI agar siswa tidak terlalu bergantung pada tugas teknologi.
Ketertarikan siswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan tentang cara menggunakan ChatGPT dalam berbagai konteks. Siswa juga merespons dengan penjelasan mendalam, membantu siswa memahami cara menggunakan ChatGPT secara efektif dan etis.
“Kami berharap siswa akan memahami pentingnya penggunaan AI oleh penulis.” “ChatGPT bisa menjadi alat yang berguna jika digunakan dengan benar, namun siswa juga terus meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritisnya,” kata Siti Humaeroh Fikriya, salah satu guru di SMAN 19 Batavia.
Selain berkonsultasi mengenai proyek, mahasiswa Universitas Mercu Buana juga menyediakan Google form untuk meminta masukan dari peserta.
Proyek ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Merku Buana untuk mendukung pendidikan berkualitas dan pengembangan keterampilan digital bagi generasi muda Indonesia.
Kegiatan serupa diharapkan dapat terus dilanjutkan di sekolah-sekolah lain sebagai upaya bersama mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan siap menghadapi kemajuan teknologi.