geosurvey.co.id, JAKARTA – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membuka pabrik di Filipina untuk memasuki pasar sepeda motor Tanah Air.
Ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan peran Astra Otoparts dalam rantai pasok global, khususnya di sektor suku cadang kendaraan roda dua dan empat.
Langkah strategis ini diharapkan bisa mendongkrak kinerja perseroan di tengah lesunya pasar mobil dalam negeri. Pendapatan Astra Autopars dilaporkan meningkat 20,7 persen dibandingkan sebelum krisis. Pada tahun 2019, pendapatan Astra Otoparts sebesar Rp15,4 triliun meningkat menjadi Rp18,6 triliun pada tahun 2023.
Pencapaian ini mengejutkan, terutama pada saat pasar otomotif berada dalam resesi dan belum pulih dari tingkat sebelum krisis. Pada tahun 2023, penjualan mobil diperkirakan mencapai 1.005.802 unit, turun 2,4 persen dibandingkan sebelum pandemi 2019 sebesar 1.030.126 unit. Begitu pula dengan pasar kendaraan roda dua yang mengalami penurunan sebesar 3,9 persen dari 6.487.460 unit pada tahun 2019 menjadi 6.236.992 unit pada tahun 2023.
President/CEO Astra Otoparts Hamdhani Zulkarnaen Salim menjelaskan Filipina merupakan negara ketiga setelah memiliki satu pabrik di China dan dua di Vietnam. Pabrik di China telah beroperasi sejak tahun 2012, dan di Vietnam sejak tahun 2014.
“Kehadiran kami di Filipina karena permintaan dari Honda Asia yang percaya dengan kualitas dan daya saing produk kami. Kami akan membukanya akhir tahun ini, dan saat ini kami sedang mengerjakan dokumen legalnya. kata Hamdhani Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Hamdhani melanjutkan, Astra Autopars akan terus menjajaki perluasan pasar global. Hamdhani mengatakan Honda Asia menaruh kepercayaan yang tinggi kepada Astra Autoparts karena pengalaman bertahun-tahun dan kualitas produknya. Bahkan, Honda Asia sudah beberapa kali menawarkan ekspansi Astra Otoparts di beberapa negara.
Suku cadang produk Astra Otoparts seperti baterai dan ban diekspor dari pabrik di Indonesia ke lebih dari 50 negara di kawasan Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.
Suku cadang yang diproduksi pabrik Astra Autoparts di negara lain juga kompatibel dengan pasar global. Seperti pabrik Vietnam yang memasok spedometer sepeda motor ke beberapa negara Eropa, antara lain Yunani, Albania, dan Bulgaria. Direktur Utama/CEO PT Astra Otoparts Tbk Hamdhani memberikan sambutan di Kelapa Gading, Jakarta (10/10) mengenai iklim di pabrik Akebono Brake Astra Visteon di Vietnam dan anak perusahaan Astra Otoparts di Hangzhou, Tiongkok. /2024).
Hamdhani yakin Astra Otoparts akan terus berkembang. Hal ini sering kali didukung oleh beragam produk yang diproduksi di luar komponen otomotif, seperti peralatan medis, peralatan industri berat, dan komponen kereta api. Termasuk menjajaki peluang pasar lain seperti pasar luar negeri di beberapa negara lain.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan saat ini Indonesia belum menjadi pemain besar di pasar otomotif global.
Meski demikian, Menperin menyampaikan situasi ini merupakan peluang bagi industri Indonesia untuk ikut berperan. “Saya melihat ini sebagai peluang besar bagi Indonesia, peluang untuk tumbuh, ruang pertumbuhannya sangat terbuka,” kata Menperin.