Reporter geosurvey.co.id Dennis Destriavan melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Sutarto Alimoeso menekankan pentingnya pemerintah fokus pada distribusi buah dan sayur.
Menurut Sutarto, bagian penting dalam pelaksanaan pekerjaan rumah tangga adalah mengawasi penyaluran subsidi, baik buah-buahan maupun tanaman bersubsidi, agar tidak terjadi penyelewengan.
“Yang perlu kita lakukan adalah pemerintah harus mengecek apakah buah-buahan dan sayur-sayuran tersebut didistribusikan dengan benar. Kedua, kita harus memastikan tidak ada serangga atau penyakit, karena dengan begitu pemerintah harus memberikan bantuan,” kata Sutarto di Jakarta. , Jumat (3/1/2025).
Di sisi lain, Sutarto mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) sebaiknya membentuk kelompok pertanian baru di Indonesia untuk mempercepat terwujudnya swasembada. Sebab, pertumbuhan klaster sangat mempengaruhi kekuatan dan stabilitas bangsa di masa depan.
“Dan kalau klaster itu bisa kita bangun, maka kreditnya mudah, kreditnya mudah, panennya mudah, kesuburannya mudah karena petaninya ada.” – kata Sutarto.
Menurut Sutarto, peningkatan produksi penting dilakukan untuk mengurangi kebijakan impor. Untuk itu, Sutarto memuji keberhasilan kerja yang dilakukan pemerintah setiap saat hingga jumlah beras kini mencapai 8,2 juta ton.
“Saya dukung kerja negara, karena importir tidak akan tertarik. 8,5 juta ton itu yang paling berharga dan aman,” ujarnya.
Soal harga gandum, Sutharto menjawab Rp 6.500 per kilo dari sebelumnya Rp 6.000. Ia menilai harga sebesar itu menjadi angin segar bagi para petani yang sehari-harinya bekerja.
“Kalau bicara harga gandum yang harganya 6.500 rubel, saya kira ini keseimbangan baru. Nanti diputuskan setelah panen,” jelas Sutarto.