geosurvey.co.id – Kemajuan pemberontak Suriah, termasuk kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), membuat sekutu pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad kewalahan.
Untuk mendukung rezim Assad, Iran berencana mengirim rudal dan drone ke Suriah serta menambah jumlah penasihat militer. rencana Iran
Iran telah berjanji untuk mendukung Presiden Bashar Al-Assad dalam perjuangannya melawan kekuatan oposisi, menurut seorang pejabat senior yang berbicara kepada Reuters pada Jumat, 6 Desember 2024.
Pejabat itu mengatakan: “Kemungkinan besar Teheran harus mengirim peralatan militer, termasuk rudal dan drone, ke Suriah.”
Dia menekankan bahwa Iran mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meningkatkan jumlah penasihat militer di Suriah dan memberikan dukungan intelijen. Dukungan untuk Hizbullah
Sementara itu, Hizbullah, partai politik Lebanon yang bersekutu dengan Iran, juga dilaporkan mengirimkan pasukan ke perbatasan Suriah.
Pejabat Iran dan Hizbullah mengklaim tindakan tersebut merupakan upaya untuk mencegah oposisi Suriah merebut Homs, kota keempat yang menjadi sasaran setelah Aleppo, Idlib dan Hama. Sejarah perang saudara Suriah
Perang saudara di Suriah dimulai pada tahun 2011 ketika warga Suriah berdemonstrasi menuntut diakhirinya pemerintahan keluarga Bashar Al-Assad yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Bashar Al-Assad berkuasa pada tahun 2000 setelah ayahnya, Hafez Al-Assad, berkuasa selama 29 tahun.
Selama protes tahun 2011, kekerasan meningkat ketika pasukan keamanan Suriah menembaki para demonstran, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Iran melakukan intervensi militer di Suriah pada tahun 2012, setelah memberikan bantuan politik dan logistik pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2015, Rusia mulai memberikan dukungan militer kepada Assad, yang membantu merebut kembali sebagian besar wilayah dari HTS dan kelompok bersenjata lainnya.
Saat ini, saling serang terus terjadi antara tentara Suriah dan kelompok pemberontak.
Pada tanggal 27 November 2024, HTS dan milisi sekutunya menyerang kota Aleppo yang dikuasai pemerintah di Suriah utara, merebut kota-kota penting seperti Aleppo, Idlib, Hama dan Homs. Konten ini ditingkatkan menggunakan kecerdasan buatan (AI).