geosurvey.co.id – AS Roma mengambil tindakan pengamanan untuk tim ibu kota di tengah keadaan darurat saat ini. Tim berjuluk Giallorossi itu tertahan di peringkat 12 Liga Italia karena hanya memenangi 3 pertandingan dari 12 pertandingan.
Tahun ini ada tiga pelatih yang menjadi korban kegagalan karena tak mampu mengantarkan AS Roma bersaing. Daniele De Rossi-lah yang menggantikan Jose Mourinho, lalu Ivan Juric.
Ivan Juric bertanggung jawab penuh atas hasil 12 pertandingan musim ini. Kekalahan melawan Bologna menjadi laga terakhirnya sebagai juru taktik Giallorossi.
Sky Sports Italia mengabarkan, Roma awalnya mencari pelatih proyeksi jangka panjang. Claudio Ranieri ()
Nama Vicenzo Montella juga menjadi pembahasan untuk pemutaran film ini.
Meski demikian, Montella masih terikat kontrak dengan Federasi Sepak Bola Turki yang diperkirakan akan bertahan hingga tahun 2026.
Klausul tersebut tidak menyebutkan Roma harus membayar jika ingin mendatangkan Montella.
Pilihan Roma akhirnya jatuh pada Claudio Ranieri yang disetujui oleh petinggi klub, Ryan Friedkins, dan direktur olahraga, Ghisolfi.
Sky Sports menulis, “Dalam pikiran Roma, ini akan menjadi cara teraman untuk mencegah keadaan darurat dan dengan tenang memilih pelatih masa depan.”
“Kami tidak menyebut perlawanan Federasi Turki untuk membebaskan Montella,” ujarnya.
Menurut pemberitaan media di atas, Claudio Ranieri saat ini berada di London untuk bertemu Friedkins, pemilik Roma.
Jika kesepakatan kedua pihak berhasil, Ranier akan terbang ke Italia untuk melakukan sesi latihan di Roma.
Jika asap putih keluar dari London, Ranieri akan berada di lapangan Trigoria untuk memimpin latihan Giallorossi pada Kamis pagi (14/11) waktu setempat, kata Sky Sports.
Ini akan menjadi kesempatan ketiga Claudio Ranieri melatih AS Roma.
Dua periode terakhir terjadi pada 2009-2011 dan 2019.
Menggantikan Spalletti di debutnya, Ranieri mampu membawa Roma bersaing dengan Inter.
Saat Inter meraih treble pada musim 2010/2011, Roma menempati posisi kedua klasemen Liga Italia.
Dia menyelesaikan masa jabatannya pada tahun 2011 dan kemudian digantikan oleh Vicenzo Montella.
Ranier kembali pada Maret 2019, kali ini menggantikan Eusebio Di Francesco.
Ranieri hanya menjadi pilihan jangka pendek karena ia melatih Roma selama 12 pertandingan sebelum digantikan oleh Paulo Fonseca, yang kini menjadi ahli taktik AC Milan.
Pada periode kedua, Ranieri membawa Roma menyelesaikan musim di peringkat keenam.
Saat ini, opsi darurat Roma hanya dipertimbangkan hingga akhir musim sebelum ditunjuk pelatih dengan proyeksi jangka panjang.
Akankah Ranieri mampu meningkatkan performa Roma dan mencapai puncak klasemen Liga Italia? Pandangan ke depan yang menarik.
(geosurvey.co.id.Sina)