TRIBUNNEWS.
Menurut Edis Kadir, jika anggaran masih masuk akal sebaiknya dilaksanakan dan disetujui.
Pengalaman saya, apa yang diusulkan di DRP harus dilaksanakan, kata Addis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Namun Addis mengatakan, soal besaran anggaran, banyak aspek yang harus dipertimbangkan.
Secara khusus, ia berbicara mengenai kekuatan pendapatan APBN.
Kita harus melihat kekuatan dana masyarakat kita, kata Addis, apakah APBN kita sesuai anggaran.
Selain itu, pemerintah harus mengambil banyak langkah agar penggunaan anggaran lebih efisien, ujarnya.
Oleh karena itu, permintaan anggaran tambahan telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan RI, Badan Anggaran DRP, dan DRP Komisi XIII Kementerian Hak Asasi Manusia.
“Kemudian laporan teman-teman (Komisi XIII dan Bangar) tentang anggaran tambahan akan kami pertimbangkan,” kata Addis.
Sebelumnya, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai meminta anggaran Kementerian Hak Asasi Manusia ditingkatkan.
Pengumuman tersebut disampaikan Pigay di hadapan Menteri Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusuril Ihja Mahendra dan Kementerian Hukum, Kementerian Hukum dan Energi RI pada Senin (21/21). 10/2024)
“Tim transmisi, perbaiki anggarannya. Memperbaiki anggaran dari 20 triliun menjadi 64 miliar rupiah itu mustahil. Tidak bisa tercapai sesuai visi Presiden RI Pravo Subianto,” kata Pigai. Para menteri mendapat tepuk tangan dari penonton pada acara penyambutan yang didukung oleh Kementerian Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Kementerian Koordinator.
Kementerian HAM baru mendapat anggaran sebesar Rp64,855 miliar berdasarkan pernyataan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehakiman Niko Afinta sebelumnya. Jumlahnya Rp54,037 miliar dan Rp10,817 miliar dibagi antar daerah
Angka tersebut terbilang kecil dibandingkan anggaran yang diterima Kementerian Hukum dan Kementerian Impas
Kementerian Kehakiman mendapat anggaran sebesar Rp7,294 triliun yang terbagi atas pusat sebesar Rp6,091 triliun dan daerah sebesar Rp1,203 triliun.
Sedangkan Kementerian Impasto paling banyak Rp13,397 triliun yang terbagi antara pusat Rp3,816 triliun dan daerah Rp9,580 triliun.
Menurut Piguet, anggaran yang diterima Kementerian HAM tidak sesuai dengan arahan Presiden Pravo untuk fokus pada HAM.
Pigai mengatakan, “Kenapa Kementerian HAM dilibatkan? Artinya, Presiden mendapat perhatian khusus. Saya prajurit Presiden, kalau bukan Kementerian HAM pasti kementerian lain ikut terlibat.”
Ditambahkannya, “Saya sudah 20 tahun bersama Presiden, saya kenal Presiden 30 tahun. Mengapa Presiden ingin membentuk Kementerian HAM? Jadi dia punya sesuatu yang besar yang ingin dia ciptakan.”