![pistol-hs-buatan-kroasia-senjata-api-yang-dipakai-kabag-ops-menembak-mati-kasat-reskrim-akp-ulil_b074f86.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/pistol-hs-buatan-kroasia-senjata-api-yang-dipakai-kabag-ops-menembak-mati-kasat-reskrim-akp-ulil_b074f86.jpg)
TRIBEWS.COM, Jakarta – Insiden penembakan terjadi lagi dan mengotori Lembaga Kepolisian Nasional.
Kejadian ini menewaskan unit polisi untuk penyelidikan Solok Selatan, AKP Ull Ryanto Anshari.
Kepala Polisi Ops South Solok melakukan tembakan, AKP Dadang Iskandar.
Dalam insiden AKP Dadang, AKP yang mati menembak Ulil dengan senjata HS 260139.
Polisi memberikan bukti, termasuk dua peluru senjata api yang digunakan oleh Dadang.
Meskipun tidak disebutkan secara khusus, model HS yang digunakan, biasanya HS adalah senjata api semi -otomatis yang diproduksi oleh produk HS di Kroasia.
Di Indonesia, mereka banyak digunakan tipe HS yang banyak digunakan oleh Polisi Nasional, 9 dan HS 2000.
Senjata ini biasanya menggunakan badan polisi dari badan brigade, terutama untuk unit khusus seperti tim anti -teroris dan Misi Kepolisian Nasional PBB.
Produk HS didirikan pada tahun 1991 oleh dua insinyur mesin Ivan Zabcic dan Marko Vukovice.
Vukovic dikenal sebagai perancang utama sebagian besar senjata, sementara Zabcic adalah ahli senjata yang memiliki pengalaman sebagai veteran perang Kroasia.
Kronologi
Pada hari Jumat, 22 November 2024, sekitar 00.43 WIB, ada tembakan di area parkir South Solok Mapolres, yang terletak di JoRong Bukit Malintanga Barat, Nagari Lubuk Gater, Distrik Southk Solok Rency.
Kejadian ini termasuk Kepala Polisi Ops South Solok, AKP Dadang Iskandar, melawan Kasat Rescrim, AKP Ull Ryanto Anshari.
Menurut Laporan Polisi Sumatra Barat, ada baku tembak setelah unit investigasi kriminal menerima telepon dari kepala OPS yang terkait dengan penangkapan aktor Cavadora Cavadora.
Sementara di ruang ujian kriminal, ditemukan bahwa suara penembakan dan unit investigasi kriminal dipengaruhi oleh dua tembakan di kepala dan wajah.
Aipda Tomi Yudha dan Brigadir Sattryadi, yang merupakan anggota polisi untuk polisi Solok Selatan, menyaksikan kejadian ini.
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat tiba di lokasi
Komisi III Kamar Perwakilan Indonesia akan mengunjungi Polisi Regional Sumatra Barat (Sumatra Barat) dan Kantor Polisi Solok Selatan setelah kasus polisi pada hari Jumat (22/2024).
Akibatnya, seseorang meninggal.
Diketahui bahwa polisi Kasat Rescrim South Solok, AKP menggunakan Ryanyo Anshari, ditembak oleh OPS, AKP Dadang Iskandar Mapolres Solok Piglets. Namun, tidak ada alasan yang jelas untuk menembak.
“Senin depan, komisi Dewan Perwakilan Rakyat III akan mengunjungi polisi regional Sumatra Barat dan polisi SoloK Seltan tentang kasus penembakan bahwa Polisi Solok KashhatKirm Selatan mengatakan,” kata presiden Komisi III, Habiburokhman. 22/22/2024).
Dia mengatakan bahwa kasus ini sangat mengkhawatirkan bagi para korban yang meninggal dengan sia -sia karena perilaku brutal petugas polisi. Dibutuhkan agar dia diselidiki secara menyeluruh.
“Harus ada aplikasi hukum yang lengkap, penulis harus dihukum berat dan juga membongkar alasan alasannya,” katanya.
Di antara tes yang diamankan adalah unit Rush Toyota dan peringkat tembakan kaliber 9mm, yang diduga berasal dari senjata api yang dimiliki oleh kepala OPS.
Alasan penembakan ini terkait dengan ketidakpuasan kepala OPS untuk menangkap unit untuk penyelidikan polisi Solok Selatan.
Setelah insiden itu, korban segera diangkut ke Puskesma terdekat yang akan dirawat.
Polisi, sementara itu, mengamankan tempat kejadian dan terus menemukan kepala OP yang melarikan diri.
Korban berencana untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Padang untuk perawatan lebih lanjut.