Laporan geosurvey.co.id, Reynas Abdila
geosurvey.co.id, JAKARTA – Humas Polda Metro Jaya, Kompol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan perkembangan tim Penyidik Subbag Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas penyidikan Wakil Presiden Komisi Pemberantasan Korupsi dan Rusia. Alexander. Istriku.
Berdasarkan laporan yang diterima, penyidik masih mendalami rangkaian peristiwa terkait pertemuan Alexander dengan mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto.
“(Yang diungkapkan) terkait dengan kasus yang sedang didalami beberapa penyidik,” kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (16/10/2024).
Alexander Marwata memberikan keterangan kepada tim penyidik Polda Metro Jaya dan menjawab 24 pertanyaan pada pukul 18:04 WIB.
Kemudian saksi kedua selesai mengambil keterangan yang berakhir pada pukul 15:42 WIB.
“Seorang saksi ditanyai 18 pertanyaan dan dia menjawab,” jelas kepala departemen.
Selain itu, penyidik juga terus melakukan penyidikan secara detail untuk mengusut tuntas perkara yang sedang diselidiki.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengaku sempat berbicara dengan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya soal pertemuannya dengan mantan Kepala Bea Cukai Eko Darmanto.
Ia mengatakan, dalam pertemuannya dengan Eko Darmanto, ia membahas tentang gambar pesawat yang membungkuk.
“Apa yang dibicarakan? Iya, setelah basa-basi, tikungan yang dimaksud adalah tentang gambar pesawatnya” Bukan pak, itu bukan pesawat saya, malah saya sedang belajar menjadi pilot. Saya kebetulan mengenal Danlanud atau semacamnya. Jadi bukan, itu awal dari “basa-basi,” kata Alexander seraya menambahkan keterangan Eko Darmanto kepada pers di Polda Metro Jaya, Selasa (15/10/2024).
Alex mengatakan, usai bercerita tentang gambar mesin tersebut, Eko pun menceritakan penganiayaan tersebut.
Setelah itu, dia meminta Eko tetap melaporkan ke bagian pengaduan KPK (Dumas).
Lalu dia menceritakan apa yang dia duga salah, dia memberikan dokumen dan sebagainya, kemudian petugas pengaduan masyarakat mengikuti saya dan salah satu akuntan, dua orang yang bersama Saya, setelah pertemuan itu saya katakan ‘Iya’. Berikutnya akan kami persiapkan bersama jajaran Dumas,” ujarnya.
Alexander menegaskan, pertemuannya dengan Eko Darmanto bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Dia mengklaim, tak hanya pegawai KPK yang mengetahui pertemuan Eko, tapi juga otoritas sistem.
“Usai pertemuan beliau (Eko) masih WA dokumen impornya, yang langsung saya kirimkan ke Direktur Dumas,” ujarnya.
Diketahui, Eko Darmanto kerap memamerkan foto kekayaannya di media sosial.
Namun, ia menuding ada pihak yang sengaja menyebarkan gambar liberal di situs media sosial Instagram.
Pasalnya, akun Instagramnya dikunci atau diprivate sehingga hanya pengikutnya saja yang bisa melihat postingannya.