geosurvey.co.id, Jakarta – Polisi memeriksa isi ponsel Mas (14), seorang remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus di Jakarta selatan.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa tidak ada yang mencurigakan yang ditemukan di ponsel massal.
“Jelas bahwa tidak ada yang aneh di ponsel (ponsel). Jadi foto dan kemudian film yang dibuat dengan ponsel itu lucu. Jadi tidak mengherankan. ” Kompas TV dari film di YouTube, Selasa (3.12.2024).
Nurma mengatakan bahwa Anda harus memeriksa ponsel MAS untuk informasi lebih lanjut tentang pembunuhan yang dilakukan oleh para penjahat.
Nurma menyatakan, bagaimanapun, bahwa motif Masi adalah untuk membunuh ayah dan neneknya, karena para pelaku merasa tertekan sehubungan dengan kebutuhan untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Dia mengakui kepada polisi bahwa dia sering disuruh mempelajari orang tuanya. Meskipun demikian, penjahat QTAK tidak merasa berkewajiban untuk melanjutkan pendidikan mereka.
“Jadi dia benar -benar disuruh belajar, tetapi dia senang,” kata Nurma. Dia meminta maaf kepada ibuku
Dikatakan bahwa massa meminta maaf kepada ibunya AP (40 tahun), yang dia kritik.
“Dia meminta maaf kepada ibunya,” kata AKP Nurma DUI.
Nurma mengatakan bahwa setelah polisi melanjutkan penangkapan ibu pelaku, yang masih di rumah sakit Fatmawat di Jakarta Selatan.
“Tentu saja, kami akan mengunjungi ibu dari seorang anak yang telah bertentangan dengan hukum nanti. Dalam hal ini, kami meminta maaf kepada anak -anak yang menentang hukum, “kata Nurma. Menyangkal pengajaran yang sebenarnya
Dia menyangkal bahwa dia membunuh ayah dan neneknya dan melukai ibunya di bawah paksa.
Dia mengakui kepada polisi bahwa orang tuanya selalu menyuruhnya belajar. Dia hanya berpikir itu alami.
“Ya, kami bertanya karena dia harus belajar banyak trik. Tetapi sejauh ini, karena kami bertanya, dia diberitahu bahwa dia telah belajar, tetapi itu sudah umum dalam kasus anak -anak yang menentang hukum ini. Jadi itu benar -benar kebiasaan ibu ayahnya, dia diberitahu untuk belajar, “kata pada hari Selasa seorang perwira untuk hubungan masyarakat polisi di AKP Nurma Dewi Jakart Selatan. (3.12.2024).
Saat ini mengungkapkan bahwa dia juga tidak merasa tertekan, meskipun dia selalu diberitahu bahwa ayah dan ibunya mengajarinya. Dia juga mengklaim bahwa tidak ada wajib yang digunakan.
“Memang, ayah dan ibunya memberitahunya. Tapi dia tidak merasakan tekanan karena dia berkata, “Jika aku belajar, aku pintar.” Beginilah cara anak -anak mengekspresikan diri dalam konflik dengan hukum, “kata kepala hubungan masyarakat.
Masi juga bersaksi bahwa dia dengan sukarela memenuhi permintaan orang tuanya, juga ketika mereka belajar belajar.
“Jika kita bertanya sejauh ini, maka putra itu menjawab bahwa” ini bukan paksaan. ” Jadi meskipun dia disuruh belajar, dia berperilaku bahagia, “kata Nurma.
Menurut laporan sebelumnya, pada hari Sabtu (30/11/2024) ia membunuh ayah saya APW (40 tahun) dan nenek saya RM (69 tahun) di kediaman mereka di perumahan Taman Bona Indah di Lebak Buls di Cilandak, Jakarta Selatan.
Bukan hanya ayah dan neneknya, ia juga mencoba membunuh ibu AP (40 tahun), menggunakan pisau yang mengambil dari dapur rumah. (Compas.com/tribunnews)