geosurvey.co.id – Polisi menangkap pelaku jaringan uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Kabupaten Waho, Sulawesi Selatan.
Diketahui, nama pelaku pembuat security strip uang palsu adalah AA.
Ia ditangkap pada Senin (16/12/2024) saat bersembunyi di Desa Anabanua, Kecamatan Maniangpaho, Kabupaten Wajo, bersama anggota Reskrim Polres Wajo dan anggota Resmob Polres Gowa.
AA mengaku kepada polisi bahwa dirinya berasal dari Kabupaten Wahoe.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan KTP, seharusnya yang bersangkutan adalah AA asal Makassar.
Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan mengatakan, penangkapan tersangka AA dipicu adanya informasi dari Polsek Goa mengenai keberadaan salah satu tersangka pemalsuan.
“Kami di Polres Wajo terlibat dalam penangkapan AA setelah berkoordinasi dengan Polres Gowa keberadaan tersangka,” kata Elwin, Rabu (18/12/2024), seperti dikutip TribunMakassar. .com.
“Peran AA dalam sindikat pemalsuan ini adalah membuat benang-benang agar uang palsu yang dicetak terlihat seperti uang asli,” imbuhnya.
Menurut Alvin, AA membayar Rp3 juta kepada pustakawan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim untuk membuat benang pengaman terhadap uang palsu tersebut.
“AA dibayar Rp 3 juta oleh Alauddin Makassar, Kepala Perpustakaan UIN, karena membuat rangkaian uang palsu.
Strip uang atau strip pengaman disisipkan atau tampak dijalin melalui bagian tengah ketebalan kertas.
Jadi bentuknya seperti garis mendatar dari atas ke bawah.
Dengan uang sungguhan, utas ini memiliki hologram atau teks mikroskopis yang dapat berubah warna jika dilihat dari sudut berbeda.
Fitur ini tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan visual, tetapi juga dapat dideteksi oleh mesin kasir.
Barang bukti yang diambil dari AA adalah ponsel milik pelaku.
Saat ini, pelaku dan barang bukti telah diserahkan ke Polres Osh untuk penyelidikan lebih lanjut.
Diketahui, pelaku AA yang ditangkap di Wajo merupakan satu dari 15 pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka pabrik pemalsuan tersebut.
Tersangka juga melibatkan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim yang kini telah diberhentikan sementara.
Lima pelaku lagi ditangkap di Mamuju, Sulawesi Barat.
Dua di antaranya merupakan dua ASN berinisial TA (52) dan MMB (40) Pemprov Sulbar.
“Saat ini sudah ada 15 tersangka yang kita amankan, (sementara) yang kita amankan 9 orang. 5 orang (tersangka) berasal dari Mamuju dan 1 orang sedang bepergian dari Wajo,” kata Komandan AKBP Polres Gowa Reonald T Simanjuntak, Senin.
Mantan komplotan Polrestabes Makassar itu tak memungkiri akan semakin banyak pelaku kejahatan.
“Tersangkanya mungkin masih ada lagi. Kami mohon kesabarannya untuk terus mengembangkan kasus ini,” jelasnya.
Dalam kasus ini, polisi menemukan pabrik uang palsu di lantai 3 perpustakaan UIN.
Selain pabrik uang palsu, polisi juga menyita uang palsu senilai Rp446.700.000 dari perpustakaan.
Uang palsu yang disita pecahan Rp 100.000.
Polisi menemukan total uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar sekitar Rp 2 miliar.
Sisanya sebesar Rp 446 juta disita dari UIN Kampus II, tempat dugaan percetakan berada.
Lantas kemana perginya uang palsu senilai lebih dari Rp 1,5 miliar?
Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, sebagian uang itu dia distribusikan ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan.
Diantaranya Kabupaten Gowa dan Kabupaten Waho, serta di Sulawesi Barat (Sulbar) yakni Kabupaten Mamuju.
Seperti disebutkan sebelumnya, awal mula kasus ini terungkap ketika salah satu pelaku ditangkap di Distrik Pallangga.
Ronald mengatakan, pelaku melakukan transaksi dengan uang palsu senilai Rp 500.000 keluaran terbaru.
“Awalnya ada transaksi uang palsu senilai Rp 500.000 di Pallangga,” kata Jl Syamsuddin Tunru Mapolsek Goa, Kecamatan Somba Opu, Goa, Sulawesi Selatan, seperti dikutip Senin malam (16/12/2024). TribunMakassar.com.
Sejak ditangkapnya pelaku, polisi telah melakukan sejumlah penyelidikan dan pengembangan.
Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan banyak barang bukti di II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMakassar.com dengan judul Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Dibayar Rp 3 Juta untuk Keamanan Palsu.
(geosurvey.co.id/Rifqah) (TribunMakassar.com/Sakinah Sudin/Sudirman)