geosurvey.co.id, JAKARTA – Kapolsek Kelapa Gading Maulana Mukarom mengatakan, sebelum meninggal, asisten rumah tangga (ART) miliknya bernama Nami atau NM (55) mengirimkan pesan singkat kepada sopir majikannya, IR.
NM ditemukan tewas di tower air rumah majikannya di Jalan Janur Hijau I, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (24/10/2024).
Kompol Maulana mengatakan, pesan singkat tersebut berisi ajakan untuk membersihkan tower.
Namun IR menolak ajakan NM dengan alasan cuaca terlalu panas untuk membersihkan menara air yang terletak di atap lantai 3 gedung tersebut.
“Rabu sore tepatnya 23 Oktober, korban masih berkomunikasi dengan pengemudi, sehingga dari perbincangan di WA korban mengajaknya membersihkan tower dari rumahnya,” kata Maulana di Polsek Kelapa Gading. markas besar. , Jakarta Utara.
– Namun kata sopir, besok kami bersih-bersih karena cuaca panas, lanjut Kapolres.
Pada Kamis pagi, pengemudi tersebut dihubungi oleh majikannya yang sedang menjalani perawatan di Malaysia untuk memeriksa rumahnya.
Pasalnya, NM yang melanggar tidak pernah memberikan tanggapan saat dihubungi majikannya.
Sekadar informasi, korban NM bekerja di rumah itu selama 1,5 tahun dan tinggal di sana.
Sedangkan pengemudinya tidak tinggal serumah, sehingga pulang pergi.
Setelah dihubungi majikan, sopir akhirnya datang ke rumah untuk mengecek keberadaan korban.
Faktanya, rumahnya gelap dan tidak ada yang menjawab saat pengemudi menelepon.
– Sopir masuk ke dalam rumah dan naik ke lantai 2 tidak menemukan korban, ia memanggil korban tidak ada yang menjawab, akhirnya naik ke lantai 3, kata Maulana.
“Lokasi tower di lantai 3, penutup tower di lantai, dan juga terdapat sikat untuk membersihkan tower. Saat ditemukan, orang tersebut sudah berada di dalam tower,” jelas Kapolres. lagi.
Penemuan jenazah korban akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan awal di lokasi kejadian.
Polisi pun memasang garis polisi di lokasi kejadian dan memindahkan jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati.
Dalam penyelidikan terakhir, polisi menemukan ember pecah dan sikat pembersih di dekat menara tempat korban ditemukan tewas.
Ember tersebut dikatakan pecah saat diinjak oleh korban, dan ditemukan sikat pembersih di dekat menara. telanjang
Jenazah ART tersebut ditemukan dalam keadaan kosong.
Kronologi penemuan jenazah NM bermula dari kecurigaan majikannya yang berada di Malaysia karena korban tidak memberikan respons saat dihubungi.
Alhasil, majikan korban meminta sopir berinisial IR untuk mengecek keberadaan korban di rumahnya.
Saat tiba di rumah majikan korban, IR curiga karena melihat semua lampu mati.
Dia kemudian memeriksa seluruh ruangan hingga area langit-langit.
Saat berada di atap, IR melihat penutup menara air tergeletak di lantai dan berbau tidak sedap.
Tiba-tiba ia kaget melihat tubuh NM tergeletak kosong di menara.
Salah satu warga sekitar lokasi, Maman mengatakan, setelah menemukan jenazah tersebut, IR langsung melapor ke Polsek Kelapa Gading.
“Yang pertama tahu sopirnya, lalu dia lapor, lalu polisi Kelapa Gading datang ke sini,” kata Maman.
Maman mengatakan, NM diduga meninggal karena terpeleset saat mencuci tower air.
– Sopir mengatakan ingin membersihkan menara air tetapi disuruh oleh pengelola atau sendiri. Mungkin dia terpeleset, orangnya masuk menara, kata Maman.
“Orangnya pembantu (ART). Ada yang bilang, selama dua hari di dalam tower itu ada bau yang tidak sedap,” sambungnya.
Di sisi lain, Ketua RW setempat Jaya mengatakan, status rumah majikan yang dijaga korban dalam keadaan gelap sejak Rabu (23/10/2024).
Selain itu, Jaya juga mengatakan korban tampak tidak beraktivitas seperti hari-hari biasa.
“Dan tidak ada kerugian (korban), biasanya masih ada suara. Enggak (terasa) sama sekali. Jadi, warga sekitar yang peduli, tanya ke dia (sopir soal keadaan rumah),” kata Jaya. . Tunggu hasil otopsi
Kapolsek Kelapa Gading Maulana Mukarom mengatakan, penyebab pasti meninggalnya seorang asisten rumah tangga (ART) di menara air di Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih menunggu hasil otopsi.
“Belum bisa kami pastikan karena menunggu hasil otopsi resmi, jadi penyidik belum bisa berasumsi itu alasannya, sehingga harus ada keterangan resmi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (25/10/2024). . ).
Dari hasil autopsi akan diketahui apakah ada tanda-tanda tindak pidana.
Nanti akan kami sampaikan lebih detailnya setelah hasil resminya keluar, tambahnya.
Dia meminta semua pihak memberikan waktu kepada penyidik untuk melakukan penyidikan guna mengumpulkan petunjuk dari olah TKP, forensik, ahli toksikologi darah, urine, dan feses yang keluar dari tubuh.
Maulana membenarkan adanya benda berbentuk kuas yang ditemukan di TKP.
“Diduga korban baru saja selesai membersihkan tower. Menurut saksi atau dari keterangan saksi, kami melakukan penyelidikan, korban ini sering mandi di lantai tiga tempat tower berada,” jelasnya. (geosurvey.co.id/TribunJakarta.com)