Laporan reporter geosurvey.co.id, Aisyah Nursyamsi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana memberikan tes kesehatan gratis kepada 52 juta warganya.
Sekitar Rp 5 triliun anggaran akan dihasilkan untuk program terkait.
Lantas, apakah anggarannya cukup untuk pemeriksaan kesehatan gratis? Menanggapi hal tersebut, Penyiar Kesehatan Masyarakat Dicky Budiman memberikan jawabannya.
“Kalau bicara angka seperti itu, menurut saya tes TBC bisa dilakukan karena biayanya relatif murah. Apalagi jika menggunakan metode seperti tes dahak atau tes gejala,” kata Dicky dalam keterangannya, Jumat (27/9/2021). 2024).
Hanya beberapa kasus yang memerlukan pemeriksaan dada atau rontgen.
Sedangkan penyakit lain bisa diobati karena diabetes atau fungsi ginjal.
Namun tentunya hal ini akan tergantung pada peralatan atau laboratorium yang digunakan.
Artinya, secara umum kalau tuberkulosis yang terdiagnosis tidak banyak, sangat mungkin (cukup), tambah Dicky.
Namun menurut Dicky, Indonesia masih memiliki beberapa penyakit yang masih mengkhawatirkan.
Setidaknya ada tiga penyakit yang masih mewabah.
Selain diabetes, ada darah tinggi dan TBC.
Ketiga penyakit ini dapat mengurangi beban anggaran kesehatan di masa depan.
Di sisi lain, menurut Dicky, ada hal lain yang sangat perlu diperhatikan.
Sebagaimana sejarah korupsi, juga terjadi di bidang kesehatan.
Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan terlaksananya program tersebut.
Untuk memastikan bahwa program ini dikelola secara efektif dan menargetkan penyakit yang paling umum.
“Dan saya menyarankan orang yang tepat untuk pekerjaan ini adalah kelompok yang berisiko tinggi tertular tuberkulosis (TBC),” imbuhnya.
Misalnya masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk.
Pekerja yang bekerja di ruangan yang berventilasi buruk.
Atau pada orang dengan kondisi immunocompromised (imunitas rendah).
Tak hanya itu, menurut Dicky, program ini baik bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau darah tinggi.
Pembicaraan pemeriksaan kesehatan gratis, kata Dicky, juga harus fokus pada kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.